Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Ayah dalam Keluarga, Bukan Melulu Soal Cari Nafkah

Kompas.com - 10/10/2019, 16:19 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Mereka memiliki empati terhadap teman-teman dan tahu apa yang harus dilakukan di sekolah. Istilahnya, peran ayah dalam keluarga membuat anak tidak kebingungan dan punya pijakan.

Secara akademis, peneliti di University of Oxford menemukan fakta bahwa dari 17.000 murid di Inggris, ayah yang terus terlibat dalam aktivitas anaknya, menjadikan anak cenderung memiliki nilai baik di sekolah.

Baca juga: Kedekatan Ayah Pengaruhi Kemampuan Anak Perempuan Atasi Kesepian

3. Menemukan identitas dan jati diri

Masih dari penelitian di University of Oxford, mereka menemukan fakta bahwa peran ayah dalam keluarga membuat seorang anak lebih mudah menemukan jati diri dan identitasnya ketika beranjak dewasa.

Seorang ayah yang bertanggung jawab dalam mengurus anak akan menjadi sosok teladan bagi anak dalam membentuk dirinya kelak saat dewasa. Tak hanya itu, peran ayah dalam keluarga juga membuat anak kian sadar akan emosi dan perasaan yang mereka miliki.

4. Menghindari masalah mental

Peran ayah dalam keluarga menjadi semakin menarik ketika melihat hasil penelitian dari Vanderbilt University. Mereka menguak fakta bahwa anak-anak perempuan yang dekat dengan ayah di 5 tahun pertama hidupnya akan lebih matang saat menghadapi fase pubertas.

Tak hanya itu, peneliti dari University of Oxford juga setuju bahwa anak-anak perempuan yang dekat dengan ayahnya lebih jarang mengalami masalah mental saat beranjak dewasa.

Koneksi dengan ayah yang kerap memberikan pujian membantu seorang anak perempuan tumbuh menjadi perempuan yang percaya diri dan mandiri.

Baca juga: 3 Pekerjaan yang Harus Dilakukan Ayah di Rumah

Peran orangtua kian fleksibel

Dengan mempertimbangkan banyak kelebihan di atas, artinya peran ayah dalam keluarga menjadi semakin fleksibel.

Hal ini berlaku bagi kedua belah pihak: ibu juga memiliki ruang lebih luas untuk bekerja atau beraktivitas di luar rumah, sementara ayah juga sah-sah saja mengurus anak di rumah.

Jika tidak menjadi stay-at-home dad pun, kedekatan dan koneksi dengan anak juga tetap bisa terbangun. Caranya bisa dengan melakukan aktivitas bersama yang terkesan sederhana tapi sebenarnya bermakna bagi anak, seperti:

  • Sejak anak masih bayi, kerap memberikan pelukan dan ikut mengurus kebutuhan sehari-hari buah hati
  • Menjadi telinga yang mendengarkan cerita anak saat beranjak menjadi balita
  • Mengajak anak bermain tanpa terdistraksi dengan hal-hal lain
  • Mengagendakan quality time bersama anak secara rutin, seperti membacakan cerita sebelum tidur atau pergi bersama saat akhir pekan
  • Selalu ada di momen-momen penting anak dan memberikan dukungan
  • Tidak berjarak saat anak beranjak remaja dan selalu mendengarkan cerita anak

Masih banyak lagi cara yang bisa dilakukan untuk membuktikan peran ayah dalam keluarga bukan hanya sebagai pencari nafkah.

Tentu tidak ada panduan baku apa yang harus dilakukan, semua bergantung pada tiap keluarga. Setiap kedekatan ayah dan anak pasti punya caranya sendiri.

Hal terpenting adalah selalu membangun koneksi dengan anak. Pun ketika ada masalah dengan anak, memberikan koreksi akan lebih mudah apabila koneksi telah terjalin dengan baik sebelumnya.

Baca juga: 10 Kesalahan Ayah saat Menghukum Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com