Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Ayah dalam Keluarga, Bukan Melulu Soal Cari Nafkah

Kompas.com - 10/10/2019, 16:19 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Potret peran ayah dan ibu dalam keluarga kini tak hanya sebatas pencari nafkah dan pengurus anak dan rumah. Semua paradigma itu semakin bergeser. Bahkan peran ayah sebagai stay-at-home dad juga kian lazim.

Di luar negeri, peran sebagai stay-at-home dads terus bertambah dalam dua dekade terakhir. Sejak tahun 1989, setidaknya 10% ayah menjadi stay-at-home dads alias ayah yang tinggal di rumah dan tidak ngantor.

Salah satunya musisi Adam Levine yang memutuskan menjadi stay-at-home dads setelah meninggalkan The Voice.

Kini, angka itu terus bertambah dan meluas hingga ke penjuru dunia. Satu dekade lalu saja, jumlah stay-at-home dads di seluruh dunia sudah lebih dari 1,75 juta orang.

Baca juga: Bagaimana Seharusnya Ayah Menghabiskan Waktu dengan Anaknya?

Mungkin konsep stay-at-home dads masih dianggap asing, termasuk di tanah air. Stigma yang melekat masih menuntut ayah harusnya bekerja mencari nafkah, sementara ibu berada di rumah mengurus anak sekaligus rumah tangga.

Uniknya, terus meningkatnya peran stay-at-home dads ini menimbulkan perspektif baru. Para ayah yang mengurus anak di rumah mengaku mereka tak punya role model sebagai contoh bagaimana cara mengurus anak yang tepat. Semuanya dilakukan dengan insting dan kasih sayang seorang ayah kepada anak-anak.

Bukan tidak mungkin dalam beberapa waktu ke depan, peran ayah dalam keluarga juga semakin fleksibel. Tidak ada lagi istilah “pekerjaan ayah” maupun “pekerjaan ibu” ketika sudah berurusan dengan mengurus anak.

Baca juga: Pahamilah, Manfaat Ayah Bermain dengan Anak...

Hal terpenting saat membesarkan anak adalah ikatan dan kedekatan antara orangtua dan anak-anak. Jangan sampai stigma yang ada selama ini justru memberi tembok pembatas antara kedekatan ayah dan anak.

Beberapa fakta berikut ini menegaskan pentingnya peran ayah dalam keluarga:

1. Menekan risiko anak berulah

Kedekatan ayah dan anak rupanya berdampak signifikan secara sosial maupun akademis. Terbukti dari penelitian University of Maryland School of Medicine, anak yang dekat dengan ayahnya sejak kecil lebih jarang membuat masalah atau berulah.

Menariknya, kedekatan ini tidak melulu berarti ayah yang tinggal serumah dengan anaknya.

Pada kondisi orangtua bercerai dan anak tinggal dengan ibu pun, jika sang ayah bisa mempertahankan kedekatan dengan anak, maka manfaat secara sosial dan akademis bisa didapat.

2. Lebih berprestasi di sekolah

Tentu saja kata berprestasi dalam parameter ini tidak hanya sebatas ranking dan nilai saja. Lebih jauh lagi, anak-anak yang memiliki kedekatan dengan ayah memiliki kemampuan komunikasi dan sosial yang lebih baik di sekolah.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com