Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2019, 18:25 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengolah telur menjadi makanan sehari-hari mungkin sudah menjadi hal yang umum kita lakukan. Namun, pernahkah berpikir bahwa langkah yang kita lakukan sudah benar atau belum?

Laman Insider menyebutkan, setidaknya ada enam kesalahan umum yang biasa dilakukan orang ketika memasak telur.

Beberapa chef mencoba menjelaskan kesalahan umum tersebut dan bagaimana memasak telur seperti seorang profesional.

1. Tidak menggunakan api kecil

Memasak telur membutuhkan kesabaran. Menurut chef dan planning guru The Party Whisperer, SusanMacTavish Best, seringkali kita menyalakan api terlalu besar karena ingin telurnya cepat matang. Hal ini idealnya tak dilakukan.

Hal senada diungkapkan oleh oleh chef asal New York dan pemilik Prova Pizzabar, Donatella Arpaia.

"Kesalahan terbesar ketika memasak telur adalah menggunakan panas yang terlalu tinggi dan membuatnya jadi terlalu matang. Kunci membuat scrambled egg yang sempurna adalah menggunakan api yang kecil dan rendah," katanya.

Baca juga: Kuning Telur Versus Putih Telur, Manakah yang Lebih Sehat?

Gunakan api paling kecil untuk mencegah telur terbakar, serta agar kematangan yang dicapai sempurna dan konsisten.

Jika kamu ingin scrambled-egg yang teksturnya lebih lembut, executive chef Michael Reich dari JW Marriott Chicago menyarankan untuk mengangkat penggorengan dari kompor dan membiarkan sisa-sisa panas mematangkan telur tersebut.

"Untuk menghindari telur terlalu matang, angkat penggorengan ketika telur masih agak lembut dan basah. Telur akan semakin solid meskipun penggorengan diangkat dari api, karena pematangan terus terjadi," ucapnya.

2. Menambahkan cairan sebelum telur berada di penggorengan

Menambahkan susu atau krim untuk membuat scrambled-egg adalah hal yang umum dilakukan di rumah. Namun, menurut direktur makanan Bon Appétit, Carla Lalli Music, hal itu tak perlu dilakukan.

"Untuk membuat scrambled-egg, pecahkan telur dengan garpu hingga lembut lalu bumbui dengan garam. Masak dengan mentega menggunakan api sedang, aduk secara konstan jika menyukai tekstur yang lebih empuk dan lembut," ucapnya.

Baca juga: Mencuci Telur Sebelum Dimasak Tak Disarankan

 

3. Tidak segera membumbui

Banyak orang membumbui telur ketika sudah ada di penggorengan. Padahal, jika menginginkan tekstur scramble-egg yang lembut, kita harus membumbuinya sesegera mungkin.

"Garam bisa memberikan efek drastis terhadap proses pemasakan telur," kata celebrity chef dan ahli gizi Ariane Resnick.

Ketika telur dimasak dan menggumpal, protein dalam kuning telur akan saling tarik-menarik dengan kuat seiring dengan semakin panasnya api yang diterima.

Ketika ikatan mereka menjadi lebih kuat, mereka akan menekan cairan yang ada di dalamnya sehingga hasilnya kurang baik.

Menambahkan garam sebelum memasak akan mencegah protein tersebut terikat terlalu kuat dengan mengurangi daya tarik satu sama lain.

Hasilnya, telur akan lebih empuk dan tidak ada cairan yang membuat telur tampak kurang menarik.

Tambahkan garam segera sebelum memasak. Jika ingin efek lebih sempurna, garam tersebut harus punya cukup waktu untuk larut dan menyatu dengan telur. Waktunya bisa mencapai 15 menit.

Baca juga: Trik Mengupas Telur Rebus dengan Sempurna

4. Tidak memanfaatkan oven untuk masak telur mata sapi

"Salah satu masalah besar ketika memasak telur mata sapi adalah kerika masih ada putih telur yang belum matang di antara kuning telur," kata chef Ricardo Barreras dari Pilar Cuban Eatery di Brooklyn.

Barreras menyarankan, panaskan minyak pada teflon kecil dengan api sedang, secara perlahan pecahkan dua butir telur lalu masak selama 30 detik.

Kemudian, jika memiliki oven, letakkan teflon dalam oven dengan suhu 200 derajat Celcius pada baris paling atas. Biarkan telur selama empat menit hingga semua putih telur matang.

Kemudian, keluarkan teflon dari oven dan angkat telur sebelum kuning telur terlalu matang.

5. Tidak memanfaatkan cangkang telur

Banyak orang memecahkan telur untuk mengaduknya, namun berakhir dengan pecahan kecil di antara kuning dan putih telur. Kita mencoba mengambilnya dengan garpu, namun malah merusak telurnya.

Kesalahan ini bisa dihindari dengan trik daur ulang cangkang telur.

"Gunakan cangkang besar untuk mengambil jika ada pecahan cangkang telur kecil yang tersisa. Ini adalah trik mudah yang jarang diketahui orang namun efektif," kata Chef De Cuisine dari Momofuku Nishi di New York, Nick Tamburo.

Baca juga: Berapa Banyak Protein dalam Telur? Simak Fakta Nutrisinya...

6. Memasak terlalu matang

Terlalu matang bukan hanya masalah untuk scrambled-egg, tapi juga telur rebus. Meninggalkan telur terlalu lama di atas panci adalah kesalahan besar.

Brunch master dan pemilik restoran Egg Shop di Brooklyn, Nick Korbee menjelaskan, hasil dari telur yang terlalu mayang adalah penampilan yang terlalu keabu-abuan. Tidak hanya kurang menarik secara visual, namun tekstur telur juga kering dan pucat.

"Rasa telur juga akan tengik mirip aroma perut kembung yang terlalu banyak sulfur. Jadi, jangan lakukan ini pada telur yang kamu masak," katanya.

Untuk menghindarinya, Korbee menyarankan tiga tahapan proses.

Pertama, siapkan air es terlebih dahulu, sehingga kamu bisa segera mendinginkan telur sesaat setelah dimasak dalam waktu yang cukup.

Kedua, tidak terlalu lama merebus telur. Korbee biasa melakukannya selama 9 menit dengan kuning telur yang masih lembut untuk dipadukan dengan salad. Durasi 11 menit untuk yang lebih matang.

Tapi, jangan dikira-kira, gunakanlah penghitung waktu.

Ketiga, rebus air terlebih dahulu baru telur. Pastikan telur tenggelam satu inci atau lebih, artinya telur dimasak merata.

Baca juga: Jalani Diet, Kuning Telur Harus Dipinggirkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com