Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2019, 22:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Pembahasan mengenai ukuran penis memang selalu menarik perhatian.

Namun, bagaimana jika pambahasan itu tentang potensi penis yang menyusut atau mengecil?

Samantha Evans, seorang penulis dan pakar kesehatan seksual meyakini, seiring bertambahnya usia, ukuran penis memang bisa menyusut.

Kendati demikian, dalam artikel yang dimuat di laman Daily Star, Samantha menyebut, pilihan diet dan gaya hidup juga amat mempengaruhi perubahan pada penis.

Perubahan yang dimaksud juga menyangkut tingkat kesuburan pria, atau pun seberapa keras ereksi.

Baca juga: 7 Penyebab Penis Gatal dan Cara Mengatasinya

"Seiring bertambahnya usia, penis mungkin menyusut ukurannya akibat deposit plak lemak di arteri kecil yang mengurangi aliran darah."

"Kondisi ini dikenal dengan nama arteriosclerosis. Proses yang sama juga terjadi pada pembuluh darah yang mengelilingi jantung."

Menurut Samantha, penumpukan kolagen inelastis (jaringan parut) di dalam selubung fibrosa yang mengelilingi ruang ereksi, menyebabkan ereksi yang lebih lemah.

Dia lalu mengatakan, penuaan bukan satu-satunya faktor risiko, sebab kebiasan merokok juga bisa sangat merusak penis.

Menghisap rokok dapat menyebabkan turunnya kadar testosteron dalam tubuh pria, yang memiliki efek pada anggota tubuh lain, termasuk penis.

Baca juga: 6 Penyebab Umum Penis Berwarna Keunguan

Terkait penyusutan ukuran penis ini, laman Men's Health mengutip penjelasan dokter Mary Samplaski.

Ahli urologi dan Direktur divisi infertilitas pria di University of Southern California ini mengatakan, "sebenarnya tidak ada alat medis untuk mengukur penyusutan penis."

"Apa yang kita tahu adalah bahwa merokok dan usia dapat menyebabkan penurunan produksi testosteron," kata Samplaski.

Masalah kesehatan membatasi aliran darah ke penis, sehingga pria akan lebih sulit untuk ereksi.

Senada dengan itu, Samantha pun mengatakan, merokok memang merusak pembuluh darah.

Kerusakan itulah yang meningkatkan pembentukan plak di dalam arteri hingga menghalangi aliran darah.

Baca juga: Apa yang Membuat Pria Punya Penis Kecil?

Dalam kondisi tersebut, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi tak sempurna, termasuk ke organ penis.

Selain itu, masalah ereksi pun bisa bersifat psikologis atau fisik. Hal ini pun kerap dikaitkan dengan kelelahan, stres, kecemasan, atau depresi.

Kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, dan masalah tiroid juga bisa menghancurkan ereksi.

Lebih lagi, terkadang masalah penis merupakan gejala dari masalah medis yang mendasari pembuluh darah dan jantung, misalnya diabetes, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi.

Nah, jika saat ini penis terasa lebih lembek saat ereksi, mungkin sudah waktunya untuk berkonsultasi ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com