Meski begitu, jangan pernah mengabaikan kekhawatiran anak, terutama jika masalahnya terus berulang atau lebih serius.
Jensen juga memperingatkan untuk tidak mengintervensi setiap hal kecil, terutama jika memiliki anak yang mulai beranjak remaja.
Ada saatnya anak mendapat manfaat dari memiliki kesempatan untuk menangani sendiri apa yang mengganggu mereka.
“Kita ingin mulai melonggarkan segala sesuatu untuk anak ketika mereka pindah ke sekolah menengah, sehingga semakin banyak keputusan dibuat bersama," katanya.
“Jelas, masukan orang tua, mengajukan pertanyaan dan memberikan pemikiran adalah penting. Namun, pada akhirnya kita ingin mereka mulai menyelesaikan hal-hal itu sendiri, sehingga mereka siap untuk kehidupan setelah SMA."
Jensen mencatat, sering kali, konflik siswa-guru mungkin merupakan hasil dari ketidaksesuaian antara gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru.
Tetapi jika orangtua khawatir tentang sesuatu yang tidak pantas atau mengganggu, penting untuk menindaklanjuti masalah tersebut dengan guru anak atau pengurus sekolah.
Baca juga: Anak Punya Guru yang Dibenci, Apa yang Harus Dilakukan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.