KOMPAS.com - Depresi dan stres menjadi masalah yang dialami oleh banyak orang.
Terkait dengan hal itu,sebuah studi terbaru menemukan, perubahan pola makan --setidaknya selama tiga minggu, bisa berdampak pada penurunan gejala depresi pada kelompok dewasa muda.
Studi yang dipublikasikan oleh para peneliti dari Australia pekan ini meneliti bagaimana perubahan pola makan berdampak pada kesehatan mental 101 orang dewasa muda.
Partisipan yang dilibatkan adalah dewasa muda berusia 17-35 tahun. Kebanyakan dari mereka adalah siswa universitas yang mengalami depresi dan menerapkan pola makan tidak sehat.
Baca juga: Ed Sheeran - Pangeran Harry, antara Rambut Jagung dan Kesehatan Mental
Riset ini adalah satu dari banyak studi yang mengaitkan pola makan sehat dengan peningkatan kesehatan mental. Namun studi ini diklaim sebagai salah satu yang paling dapat dipercaya.
Sebelum penelitian digelar, 101 sukarelawan itu harus berbagi informasi tentang kebiasaan makan dan suasana hati mereka.
Semuanya memiliki gejala-gejala yang disebut depresi tingkat moderat atau tinggi. Mereka juga mengonsumsi banyak karbohidrat sederhana, lemak jenuh, dan gula.
Kelompok yang diminta mengubah pola makan untuk studi ini diminta menyaksikan sebuah video yang merinci rekomendasi seputar makan sehat.
Termasuk aspek mengenai pola makan Mediterania, dan makanan yang disebut baik untuk otak, seperti omega 3, kayu manis, dan kunyit.
Baca juga: Memahami Tingginya Risiko Depresi pada Orang Kegemukan
Mereka kemudian diinstruksikan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran dalam jumlah banyak --sekitar 3-5 porsi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.