KOMPAS.com – Stereotipe bahwa pemimpin itu harus pria ternyata tidak hanya ditemui dalam dunia kerja atau masyarakat. Di industri film dan iklan pun sangat jarang ada tokoh pemimpin kuat dan cerdas yang diperankan oleh aktris perempuan.
Kalau pun ada “pemimpin perempuan” yang tampil, penggambarannya tidak sebaik pada tokoh laki-laki.
Dalam laporan terbaru yang dibuat Plan International dan Geena Davis Institue on Gender in Media, yang bertajuk Rewrite Her Story, disebutkan bahwa aktris, sekalipun berperan sebagai pemimpin, lebih sering dikomodifikasi secara seksual dibanding aktor.
Tokoh perempuan dalam film empat kali lebih sering ditampilkan berbusana terbuka dibanding laki-laki (30 persen banding 7 persen) dan hampir dua kali lebih sering tampak separuh telanjang.
Perempuan juga dianggap lebih efektif menjadi pemimpin di keluarga dan komunitas dibanding laki-laki. Sementara, laki-laki digambarkan lebih efektif menjadi pemimpin di tingkat nasional dibanding perempuan.
Ini semakin memperkuat peran domestik perempuan dan peran laki-laki di ruang publik.
Karakter pemimpin dalam film juga masih didominasi oleh pria dibanding wanita . Jumlah aktor, frekuensi kemunculan dan porsi bicaranya juga dua kali lebih banyak dibanding aktris.
Rewrite Her Story yang menyoroti seksisme di industri film dan iklan ini dibuat berdasarkan opini lebih dari 10.000 anak perempuan di beberapa negara. Mereka menganalisis 56 film terlaris di 20 negara dan 108 iklan di 5 negara. Laporan ini diluncurkan menjelang Hari Anak Perempuan International, 11 Oktober.
Beberapa perempuan pembuat film turut diwawancara untuk melihat partisipasi mereka di industri film, yang ternyata masih minim.
Dari 250 film terlaris 2018 di Amerika, hanya 20 persen perempuan yang menempati posisi sutradara, penulis, produser, editor, dan sinematografer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.