Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

Bhineka Literasi Nutrisi Jadi Ancaman Integrasi

Kompas.com - 13/10/2019, 13:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Anak-anak merengek minta dibelikan kecanduan rasa manis dan gurihnya, remaja saling diadu sebagai bintang iklan, gratis memasarkan produk-produk teranyar di media sosial dengan upah pembelian gratis berulang yang tak seberapa harganya dibanding raupan untung si pengusaha.

Para orangtua terlena hidup praktis tanpa harus berpeluh di dapur dan putar otak memilih menu sarapan – karena semua sudah disediakan di etalase kaca siap saji sambil jalan pulang dari kantor.

Kota-kota besar supermetropolitan seperti Beijing dan Shanghai memberi gambaran yang amat sangat berbeda dengan desa di mana saya berada saat ini.

Ketika orang masih nyaman masak dengan tungku arang dan tidak ada secuil pun sampah pangan kemasan di pinggir jalan.

Pemilik warung-warung kecil itu pun menjual kemasan awalnya karena kebutuhan turis, yang mencari mi instan – fangbian mien – yang terjemahan aslinya berarti mie ‘praktis’.

Baca juga: Kemopreventif, Kemoterapi, Kemopaliatif: Mana yang Tepat?

Orang lokal tidak menyukai rasanya karena aneh atau seperti yang saya pikirkan sambil tertawa dalam hati: kurang ribet membuatnya.

Mereka menyukai rasa asli, campuran sayur segar asli, kocokan telur dan irisan tomat besar-besar. Sama sekali jauh dari praktis, tapi di situ seninya masak dan makan.

Tak mengherankan angka cakupan ASI di pedesaan juga jauh lebih besar ketimbang kota besar. Keaslian mutu dan rasa, itu kuncinya.

Mungkin terinspirasi terbitan jurnal kedokteran bergengsi Lancet di tahun 2013 yang menyatakan tingginya cakupan ASI eksklusif lebih penting ketimbang perbaikan sanitasi untuk mencegah kesakitan dan kematian bayi di negara berkembang, pemerintah China pernah memberlakukan denda cukup besar terhadap 6 produsen susu formula, 5 di antaranya milik asing.

Undang-undang berlaku atas nama kesehatan masyarakat, dengan memperketat aturan iklan, melarang pemberian contoh cuma-cuma di semua rumah sakit dan layanan kesehatan komunitas.

Baca juga: Ketika Menyusui Hanya Sekedar Memberi ASI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com