Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2019, 16:38 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Dalam beberapa kondisi, merasa gugup dan cemas adalah hal yang wajar, seperti saat harus berbicara di depan publik atau saat menghadapi situasi buruk.

Tapi, ada orang-orang yang merasakan kecemasan sangat sering, sehingga memengaruhi kehidupannya.

Bagaimana kamu tahu jika kecemasan yang kamu rasakan adalah normal atau sudah menjadi sebuah gangguan? Ini memang tidak mudah.

Kecemasan datang dalam berbagai bentuk yang berbeda seperti serangan panik, fobia, dan kecemasan sosial sehingga perbedaan antara "normal" dengan berlebihan sulit dikenali.

Jika kamu mengalami salah satu gejala berikut secara terus-menerus dan teratur, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

1. Khawatir berlebihan

Gangguan kecemasan umum (Generalize Anxiety Disorder) adalah jenis gangguan kecemasan yang paling luas spektrumnya.

Ciri khas GAD adalah terlalu banyak hal sehari-hari, baik besar maupun kecil. Penderitanya cemas terus-menerus setiap hari setidaknya selama enam bulan.

Kecemasan juga menjadi begitu parah, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan disertai dengan gejala yang nyata seperti seperti kelelahan.

"Perbedaan antara gangguan kecemasan dengan kecemasan normal adalah gangguan kecemasan membuat orang menderita dan mengalami disfungsi," kata Sally Winston, PsyD, direktur Anxiety and Stress Disorder Institute of Maryland di Towson.

Baca juga: Psikosomatik, Cemas Berlebih yang Bikin Sakit Fisik

2. Gangguan pencernaan kronis

Kecemasan dapat dimulai dari dalam pikiran, tapi sering memanifestasikan dirinya melalui gejala fisik, seperti masalah pencernaan kronis.

"Sindrom iritasi usus (IBS), yang ditandai dengan gejala sakit perut, kram, kembung, gas, sembelit, dan/atau diare, pada dasarnya adalah kecemasan dalam saluran pencernaan," kata Winston.

IBS tidak selalu berkaitan dengan kecemasan tetapi keduanya sering terjadi bersamaan dan bisa membuat satu sama lain semakin memburuk.

Usus sangat sensitif terhadap stres dan begitu juga sebaliknya, gangguan pencernaan sering membuat orang cemas.

3. Tegang otot

Tegang otot konstan, seperti mengepalkan rahang, tinju, atau meregangkan otot-otot seluruh tubuh, sering menyertai gangguan kecemasan. Gejala ini bisa berlangsung beberapa lama tanpa orang menyadarinya.

Olahraga teratur dapat membantu mengontrol ketegangan otot. Namun, ketegangan mungkin akan timbul lagi jika ada gangguan kecemasan yang kambuh.

Baca juga: Personel TWICE Mina Dipastikan Alami Gangguan Kecemasan, Apa Itu?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com