Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cincin Pertunangan Putri Diana yang Melahirkan Amarah...

Kompas.com - 14/10/2019, 12:11 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.comCincin pertunangan Putri Diana adalah salah satu perhiasan yang paling ikonik sepanjang masa dan saat ini dipakai oleh istri Pangeran William, Kate Middleton.

Tetapi, cincin itu ternyata tidak begitu populer di tengah keluarga Pangeran Charles.

Bahkan, cincin Diana ini menjadi sangat kontroversial pada waktu itu, hingga membuat marah anggota keluarga kerajaan.

Baca juga: Desain Cincin Pertunangan Kate Middleton Dicuri oleh Sang Kakak

Lalu mengapa sampai muncul kemarahan semacam itu? 

Kabarnya, Pangeran Charles mengizinkan Diana untuk memilih cincin sendiri.

Dia lalu menemukan cincin pilihannya dalam dalam katalog Garrard. Itu adalah cincin safir 12 karat yang dipasangkan dengan emas putih 18 karat, 14 berlian solitaire.

Membeli cincin dari katalog tidak pernah terjadi sebelumnya di tengah keluarga kerajaan. Biasanya, cincin pertunangan untuk bangsawan dibuat khusus.

Oleh karena itulah, keluarga kerajaan menjadi sangat tidak senang, karena calon raja memberi pengantinnya stok barang dari katalog, yang bisa dibeli orang lain.

Baca juga: Perceraian Tak Pernah Akhiri Perang Putri Diana dan Pangeran Charles

Diberitakan laman Vogue, gaya itu tidak cocok dengan keluarga kerajaan yang tidak ingin rakyat jelata memiliki akses yang sama terhadap perhiasan para bangsawan.

Selanjutnya, cincin Diana itu kerap disebut sebagai "cincin orang biasa."

Banyak pihak yang lalu berspekulasi, Diana memilih cincin tersebut karena ukurannya yang besar dan mengingatkannya pada cincin pertunangan ibunya.

Satu hal yang pasti, Diana sangat menyukai cincin itu, dan bahkan masih mengenakannya untuk beberapa waktu setelah dia dan Charles berpisah.

Lantas, siapa yang memiliki cincin itu sebelum William memberikannya kepada Kate Middleton?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by The Duke of Cambridge (@princewilliam_ina) on Oct 7, 2019 at 9:29pm PDT

Baca juga: Mengenal Diet ala Putri Diana dan Makanan yang Jadi Pantangannya...

Laman Express mencatat, dalam dokumenter Amazon Prime "The Diana Story", mantan kepala pelayan putri, Paul Burrell, menyebut Pangeran Harry yang memiliki cincin itu.

Setelah kematian tragis Diana, Burrell mengaku membereskan barang-barang di Istana Kensington.

Dia lalu bertanya kepada Harry dan William apakah mereka ingin mengambil sesuatu yang menjadi milik mereka, agar aman tersimpan.

"Aku suka jam tangan Cartier ibu, yang diberi Kakek Spencer pada ibu untuk ulang tahunnya yang ke-21," kata William kepada Burrell.

Nah, Harry kemudian menyinggung cincin ibunya, yang dia ingat selalu menyebabkan tangannya sakit ketika memegang tangan Diana, karena ukurannya yang besar.

Burrell mengaku tahu apa yang Harry maksud, dan lalu memberikan cincin pertunangan itu kepada Harry.

Baca juga: Serba-serbi Rambut Putri Diana yang Jadi Primadona pada Zamannya

Bertahun-tahun kemudian, ketika William memutuskan akan melamar kekasihnya, Harry menyarankan agar dia memberi cincin pertunangan Diana.

Burrell menceritakan percakapan Harry dengan William.

“Tidakkah pantas jika dia memiliki cincin ibu? Kemudian suatu hari cincin itu akan duduk di atas takhta Inggris," kata Harry kepada William seperti dikutip Burrell.

Ketika Harry melamar Meghan Markle, dia memberinya cincin yang dia rancang sendiri. Cincin itu mencakup satu berlian dari Botswana, dan dua berlian dari koleksi pribadi Putri Diana.

Harry mengatakan kepada BBC, dia melakukan itu untuk memastikan bahwa Putri Diana selalu bersama anak-anaknya dalam perjalanan hidup ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com