Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lagi Ada Sulli yang Lain, Hindari 5 Ini Pada Orang yang Depresi

Kompas.com - 15/10/2019, 10:24 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kematian aktris Korea, Sulli yang diduga akibat bunuh diri, menjadi pengingat bahwa depresi bukan kondisi yang bisa diremehkan.

Memang tidak semua penderita depresi akan mengakhiri hidupnya. Banyak pula yang berusaha tetap menjalani hidupnya meski sebenarnya tidak mudah. Mereka memilih tidak menceritakan masalahnya, apalagi mencari pengobatan.

Kondisi ini sebenarnya sangat berbahaya karena dapat membuat penderita semakin terpuruk.

Jika kerabat atau keluarga kita adalah salah satunya, sebagai orang dekat kita perlu memberikan bantuan untuk meringankan beban mereka.

Sebelumnya, ketahui dulu apa saja gejala khas depresi. Misalnya saja menutup diri, kehilangan minat melakukan aktivitas sehari-hari, tidak nafsu makan, atau lebih banyak tidur.

Agar tidak memperburuk kondisi depresi, ketahui apa yang sebaiknya tidak kita katakan atau lakukan.

1. Jangan gampang tersinggung

Depresi yang dialami teman atau keluarga kita bukan salah kita maupun mereka. Cobalah untuk tidak tersinggung jika mereka marah atau frustrasi, tiba-tiba membatalkan janji, atau malas melakukan banyak hal.

Pada titik tertentu kamu mungkin ingin sedikit menjaga jarak dengan mereka. Hal itu tak menjadi masalah, namun hindari menyalahkan mereka karena akan menambah perasaan negatif. Tunjukkan bahwa kamu mendukungnya dan peduli pada mereka tanpa syarat.

Mungkin kamu merasa lelah menghadapinya, kamu bisa mengambil jeda sejenak untuk mengembalikan energi atau curhat pada sahabat.

Baca juga: Perjuangan Sulli Lawan Depresi di Tengah Derasnya Hujatan Sadis Netizen

2. Jangan mencoba memperbaiki

Depresi adalah kondisi kesehatan mental serius dan membutuhkan perawatan medis.

Kamu mungkin sulit memahami perasaan mereka yang mengalami depresi karena tidak berada pada posisi mereka.

Alih-alih mencoba memperbaiki atau menyembuhkan, yang bisa kita lakukan hanyalah menunjukkan kepedulian dan cinta. Kamu bisa mengajaknya berkonsultasi ke psikiater tanpa memaksanya. Tunjukan bahwa kamu siap menemaninya dan menjadi pendengar setianya.

Ilustrasi depresi pasca melahirkanShutterstock.com Ilustrasi depresi pasca melahirkan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com