Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2019, 08:15 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Perempuan cenderung lebih mampu merespons suhu tinggi sauna, karena siklus hormon mereka memberikan ambang batas termoregulasi yang berbeda.

Jadi, jika kamu perempuan, kamu mungkin ingin mencoba sauna selama lima hingga 10 menit terlebuh dahulu, lalu keluar dari ruangan selama lima menit. Kemudian, kembali lagi hingga akhir sesi dengan total waktu 30 menit.

Karena denyut jantung saat sauna akan tinggi, maka cobalah melakukan olahraga dengan intensitas yang lebih rendah pada pekan tersebut.

Kamu bisa merencanakan gerakan-gerakan ketahanan atau pemulihan untuk mencegah latihan berlebih (overtraining).

Targetkan 30 menit sauna terlebih dahulu. Usahakan tidak minum selama 30 menit itu. Minuman protein untuk pemulihan boleh dikonsumsi, namun tidak cairan lain.

Sebab, dehidrasi adalah kunci adaptasi teknik ini. Daripada minum, kamu bisa menuangkan air ke leher untuk mendinginkan tubuh.

Setelah sauna, rehidrasi tubuhmu secara perlahan dalam dua hingga tiga jam. Jangan terburu-buru.

Sebab minum air dalam jumlah banyak setelah sauna akan membatalkan respons stress terhadap panas terhadap ginjal.

Jika kamu mandi setelahnya, pastikan tubuhmu hangat terlebih dahulu. Tunggu setidaknya 10 menit sebelum menyentuh air yang lebih dingin.

Perubahan suhu drastis bisa membuat kita merasa pusing.

Untuk orang-orang dalam kondisi kesehatan normal, mandi sauna seharusnya amn. Namun, jangan gunakan jika kamu sedang memiliki masalah otot atau sendi, pembengkakan, kemerahan, atau nyeri tekan saat istirahat atau latihan ringan.

Hal yang sama berlaku jika kamu memiliki masalah memar, memiliki luka jahit atau baru mengkonsumsi alkohol. Sebab, kondisi-kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Selain itu, jika kamu mulai merasa tidak nyaman di tengah sesi sauna, tak masalah untuk keluar dari ruang sauna kapanpun waktunya.

Baca juga: Benarkah Sauna Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com