Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2019, 08:15 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sauna memiliki banyak manfaat. Mulai dari mengurangi risiko kematian, penurunan risiko demensia, meningkatkan ketahanan kardiovaskular, dan lainnya.

Ketika manfaatnya mungkin tidak perlu lagi dibantah, sauna ternyata juga bisa meningkatkan performa lari seseorang. Bahkan, ketika orang tersebut merupakan individu yang sudah terlatih.

Dalam sebuah studi, satu kelompok kecil yang merupakan pelari jarak jauh terlatih duduk di ruang sauna selama 30 menit setelah berlatih selama empat minggu.

Mereka meningkatkan performa mereka dalam uji kelelahan hingga 32 persen dan menurunkan waktu lari 5K mereka hampir dua persen hanya dalam tiga minggu.

Baca juga: Sauna Punya Manfaat Kesehatan Sama Seperti Olahraga

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari sauna, lakukanlah setelah berolahraga, di mana tubuh masih dalam keadaan sedikit dehidrasi.

Sebab, Ahli fisiologi olahraga Stacy Sims, Ph.D menjelaskan, saat tubuh sedikit dehidrasi, volume darah akan lebih rendah.

Ketika masuk ke ruang sauna, tubuh akan merespons lingkungan panas dengan mengirimkan darah ke kulit, sehingga kita bisa berkeringat dan menghindari kondisi terlalu kepanasan (overheating).

Karena tubuh kita hanya punya jumlah darah yang terbatas, tubuh harus mengurangi aliran darah dan oksigen ke organ-organ tubuh, sehingga ginjal terstimulasi untuk memproduksi erythropoietin (EPO) -hormon yang biasa dimanfaatkan untuk meningkatkan performa- dan volume plasma, yang bisa meningkatkan volume darah dan performa setelahnya.

Sauna setelah olahraga juga merupakan rahasia daya tahan para atlet untuk berkompetisi pada suhu panas atau pada ketinggian.

Sauna memasang kembali ambang batas termoregulasi, sehingga temperatur tinggi terasa tidak terlalu berat dan membantu meningkatkan performa pada acara di tempat ketinggian, di mana udara gunung sangat kering dan menyebabkan dehidrasi.

Namun, karena sama dengan olahraga berat, kita perlu melakukannya secara bijak.

"Pedoman dasarnya, lakukan sekitar 25-30 menit, di mana temperatur ruangan sauna tidak melebihi 165 derajat Fahrenheit atau sekitar 73 derajat Celcius, namun kita harus bertahan selama dan senyaman mungkin,' katanya.

Meningkatkan performa dengan sauna

Cobalah melakukan sauna selama tujuh hari berturut-turut untuk mendapatkan hasil optimal.

Pada hari pertama, kamu mungkin hanya bisa menoleransi panasnya selama lima hingga 10 menit. Namun, pada hari ketujuh, kamu mungkin sudah bisa melakukannya selama 25-30 menit.

Perempuan cenderung lebih mampu merespons suhu tinggi sauna, karena siklus hormon mereka memberikan ambang batas termoregulasi yang berbeda.

Jadi, jika kamu perempuan, kamu mungkin ingin mencoba sauna selama lima hingga 10 menit terlebuh dahulu, lalu keluar dari ruangan selama lima menit. Kemudian, kembali lagi hingga akhir sesi dengan total waktu 30 menit.

Karena denyut jantung saat sauna akan tinggi, maka cobalah melakukan olahraga dengan intensitas yang lebih rendah pada pekan tersebut.

Kamu bisa merencanakan gerakan-gerakan ketahanan atau pemulihan untuk mencegah latihan berlebih (overtraining).

Targetkan 30 menit sauna terlebih dahulu. Usahakan tidak minum selama 30 menit itu. Minuman protein untuk pemulihan boleh dikonsumsi, namun tidak cairan lain.

Sebab, dehidrasi adalah kunci adaptasi teknik ini. Daripada minum, kamu bisa menuangkan air ke leher untuk mendinginkan tubuh.

Setelah sauna, rehidrasi tubuhmu secara perlahan dalam dua hingga tiga jam. Jangan terburu-buru.

Sebab minum air dalam jumlah banyak setelah sauna akan membatalkan respons stress terhadap panas terhadap ginjal.

Jika kamu mandi setelahnya, pastikan tubuhmu hangat terlebih dahulu. Tunggu setidaknya 10 menit sebelum menyentuh air yang lebih dingin.

Perubahan suhu drastis bisa membuat kita merasa pusing.

Untuk orang-orang dalam kondisi kesehatan normal, mandi sauna seharusnya amn. Namun, jangan gunakan jika kamu sedang memiliki masalah otot atau sendi, pembengkakan, kemerahan, atau nyeri tekan saat istirahat atau latihan ringan.

Hal yang sama berlaku jika kamu memiliki masalah memar, memiliki luka jahit atau baru mengkonsumsi alkohol. Sebab, kondisi-kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Selain itu, jika kamu mulai merasa tidak nyaman di tengah sesi sauna, tak masalah untuk keluar dari ruang sauna kapanpun waktunya.

Baca juga: Benarkah Sauna Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com