KOMPAS.com - California akan menjadi negara bagian pertama di Amerika Serikat yang melarang penjualan pakaian, sepatu, dan tas yang terbuat dari bulu binatang.
Lalu, jika musim Spring/Summer 2020 dirangkum dalam sebuah tema besar, maka kata yang akan keluar adalah soal isu keberlanjutan dan etika fesyen.
Sebutlah isu penyeimbangan karbon dari Gucci hingga isu tentang pohon dari Dior, menggambarkan bagaimana industri mode berusaha menemukan cara untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
Baca juga: Prada Tak Lagi Gunakan Bulu Binatang Asli Mulai 2020
Dan sekarang, sebuah rancangan undang-undang baru telah disahkan di California, dan akan mulai berlaku pada tahun 2023.
Saat berlaku, California akan menjadi negara bagian pertama di AS yang melarang penjualan dan pembuatan produk fesyen dari bulu binatang.
Bagi mereka yang melanggar berpotensi diganjar denda hingga mencapai 500 dolar AS, atau dalam kasus berulang denda mencapai 1000 dollar AS. Atau, kira-kira Rp 7 juta dan Rp 1,4 juta.
Undang-undang itu ditandatangani akhir pekan lalu oleh Gubernur Gavin Newsom.
Newsom mengatakan California adalah pionir dalam hal kesejahteraan hewan, dan dengan undang-undang ini menjadi pelopor dalam pelarangan penjualan bulu binatang.
Meskipun tindakan itu dipuji oleh kelompok-kelompok hak hewan, namun di sisi lain ada pihak yang lain kurang menyambut aturan tersebut.
Baca juga: Banyak Label Fesyen yang Tak Lagi Pakai Bahan Bulu Binatang
Salah satunya, the Fur Information Council of America, yang mengancam akan memperkarakan kebijakan itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.