Para peneliti kemudian dapat melihat apakah orang-orang yang berolahraga memiliki insiden insiden depresi yang lebih rendah.
Mereka menemukan bahwa olahraga mengurangi kemungkinan seseorang mengalami depresi antara 17 hingga 41 persen. Ini merupakan suatu efek substansial yang diamati di berbagai negara, usia, dan jenis kelamin.
Jadi intinya, olahraga bisa membantu mencegah depresi. Tapi olahraga saja tidak membuat kita bebas dari depresi.
Bisakah olahraga mengobati depresi?
"Olahraga bisa meredakan gejala depresi pada orang yang mengalami depresi. Meski begitu, sama seperti perawatan lainnya, olahraga bukan obat mujarab dan tidak berdampak sama pada setiap orang," tulis Schuch dan Stubbs.
Bahkan pada kenyataannya, tak sedikit orang yang mengalami depresi justru sangat tersinggung ketika disarankan untuk keluar rumah dan berolahraga.
Namun, ada bukti yang meyakinkan bahwa olahraga idealnya benar-benar dimasukkan dalam alat kit yang lebih luas untuk membantu orang yang mengalami depresi.
Baca juga: Jangan Lagi Ada Sulli yang Lain, Hindari 5 Ini Pada Orang yang Depresi
Bagaimana olahraga mencegah dan mengobati depresi
Menurut Schuch dan Stubbs, mekanisme neurobiologis yang mendasari efek antidepresan dari olahraga masih belum jelas.
Namun, ada beberapa hipotesis. Depresi berhubungan dengan peradangan kronis, dan olahraga teratur dapat mengurangi peradangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.