Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Presiden SBY Hadir dalam Mimpi, Awali Kisah Kopi Kadiran...

Kompas.com - 17/10/2019, 11:54 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Bibit itu lalu disemai di pinggir Kali Cibeunying lalu ditanam di tanah miliknya.

Setelah pensiun tahun 2006, ia pun lebih sering tinggal di Sumedang merawat kopinya, bertemankan sepinya hutan.

“Saya tidak belajar kopi, tapi keturunan petani kopi. Sejak kecil saya dekat dengan kopi dan sekarang menanam kopi dengan seluruh hati saya,” kata dia.

Suatu ketika, ia ingin memberi nama produknya. Ia berdoa empat hari empat malam hingga ia bermimpi bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam mimpinya, SBY berkata, “Saya sakit Pak Shaleh. Tunjukkan gubuk, tolong berikan saya kopi Kadiran."

Begitu terbangun, ia pun bertekad menamakan usaha kopinya Kadiran. Begitu ditelaah lebih jauh, Kadiran berarti yang berkuasa.

Hulu hingga Hilir

Seluruh hasil Kopi Buhun Kadiran biasanya digunakan sendiri, dan dijual ke pengepul dengan harga rendah, Rp 19.000 per kilogram.

Suatu hari ia membeli segelas kopi di salah satu kafe di Rancaekek, Kabupaten Bandung, harganya Rp 20.000 per gelas.

Lebih mengagetkan lagi, saat ia membeli segelas kopi Rp 50.000 di bandara.

Kenyataan itu membuatnya berpikir, betapa murah harga kopi yang dijualnya. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk berhenti menjual kopi dalam bentuk ceri dan green bean.

Ia kemudian mengolah sendiri kopinya. Uniknya, ia me-roasting (memanggang kopi mentah) dengan kayu bakar dari pohon kopi.

“Setelah 12 tahun, pohon kopi harus ditebang. Saya biasanya menebang satu sisi pohon dan dibiarkan hingga keluar sirung (pohon baru)."

"Pohon yang ditebang inilah yang dijadikan kayu bakar untuk roasting kopi,” ucap dia.

Cara yang dilakukannya dalam me-roasting pun terbilang unik. Ia mengacu pada asap untuk menentukan tingkat kematangan light, medium, dan dark roast kopi.

Baca juga: Jejak Kopi Indonesia di Negeri Para Dewa, Yunani...

“Saya melakukan semuanya sendiri, mulai dari menyemai, menanam, merawat, memanen, roasting, hingga membuat dan menyajikan kopi,” ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com