Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Langkah Cegah "Anak Jadi Kerdil" Ala Istri Gubernur Ridwan Kamil

Kompas.com - 17/10/2019, 12:07 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat yang juga istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya Kamil mengungkap, angka stunting di Jawa Barat masih tergolong tinggi.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis dalam waktu yang lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yang menjadikan anak lebih kerdil dari standar usianya.

Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat, 29,9 persen atau 2,7 juta balita di Jawa Barat terkena stunting pada 2018.

Baca juga: Atalia Ridwan Kamil Akui Angka Stunting di Jawa Barat Cukup Tinggi

Stunting di Jabar cukup tinggi 29,2 persen. Untuk Kabupaten Bandung Barat (KBB) 36,69 persen.”

Demikian kata Atalia dalam Siaran Keliling (Sarling) Posyandu Mawar di Padalarang, Bandung Barat, Rabu (16/10/2019).

Atalia menjelaskan, di Kecamatan Padalarang, ada 38 kasus stunting, yang 19 di antaranya berasal dari keluarga sejahtera.

Itu artinya, stunting tidak selalu berkaitan langsung dengan kondisi ekonomi.

Lebih jauh di amengatakan, untuk mencegah stunting, ada tiga hal yang harus diperhatikan.

Pertama, pola makan. Dengan memberikan nutrisi yang baik dan bergizi, beragam serta seimbang sesuai usia anak, juga mengacu pada program Isi Piringku dari Kemenkes.

Baca juga: Bagaimana Konsumsi Protein Hewani Bisa Cegah Stunting?

Kedua, pola asuh. Seperti memberikan ASI eksklusif di enam bulan pertama kelahiran dan pemberian MP-ASI untuk anak di atas enam bulan.

Kemudian membawa balita ke Posyandu, menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) juga memberikan tablet Fe untuk ibu hamil, dan lainnya.

Ketiga, sanitasi, melalui pilar Sanitasi Total Bersumber Masyarakat (STBM), seperti pembiasaan cuci tangan dengan sabun dan air, Open Defecation Free (ODF), pengelolaan limbah cair, dan lainnya.

“Itulah mengapa kita mengampanyekan cuci tangan dengan sabun. Sebab cuci tangan berkaitan dengan sanitasi yang baik,” ucap dia.

Head of Health, Wellbeing and Professional Institution Unilever Indonesia Foundation, Ratu Mirah Afifah mengatakan, cuci tangan yang benar ada enam langkah.

Baca juga: Cegah Stunting, Tiga Kementerian Buat Aplikasi Berbeda

Mulai dari kedua telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, ujung jari, gosok dan ibu jari, dan ujung jari.

Untuk waktunya dibagi ke dalam lima tempo. Di antaranya sebelum menyiapkan makanan, setelah membersihkan kotoran, saat akan menyuapi anak, dan menjelang makan.

“Kami berkeliling untuk mengajarkan cara cuci tangan yang baik. Karena cuci tangan ini kerap disepelekan padahal sangat penting untuk mencegah diare, ISPA, dan stunting,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com