Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbekal Sakit Hati, Kopi Kadiran dari Sumedang Melesat ke Mancanegara

Kompas.com - 17/10/2019, 16:20 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Bersama sang anak, Taufik Rismawan (32), Kadiran masuk ke industri hilir kopi.

Berbekal modal patungan dari anak-anaknya, Shaleh memproduksi kopi original hingga berbagai produk inovasi seperti wine coffe, kopi teh, coklat kopi, dan lainnya.

Ia kemudian mengikuti program One Village One Product yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sebagai merek baru, Kadiran membuat orang tercengang ketika kopi ini meraih peringkat ketiga di Sumedang.

Hanya dalam satu tahun, nama Kadiran melesat. Beberapa kelompok warga asing pun sengaja datang ke saung Kadiran untuk menikmati kopinya secara langsung.

Bahkan kini, kopi Kadiran sudah tembus ke pasar Australia, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Pakistan, dan beberapa negara lainnya.

Baca juga: Manfaat Minum Kopi, Tidak Hanya Penahan Kantuk

Margin keuntungan

Taufik Rismawan mengatakan, margin keuntungan yang diperoleh saat ini dengan saat jual ke tengkulak sangat jauh, 10:1.

“Penghasilan satu kali panen sekarang, sama dengan 10 kali panen dulu (saat jual ke tengkulak),” ucap Taufik.

Keberhasilan Kadiran pun mengundang pemerintah setempat memberdayakan warganya dengan kopi. Salah satunya tawaran garapan 27 hektar tanah milik desa.

Baca juga: Menyeruput Bikin Rasa Kopi Lebih Nikmat, Apa Alasannya?

Rencananya, tanah tersebut akan ditanami bibit kopi dari Kadiran. Kemudian, warga desa setempat akan menggarapnya bersama untuk kemandirian ekonomi desa tersebut.

“Kami juga diundang untuk mengikuti pameran di Jerman akhir tahun ini,” tutur dia.

Saat ini, Shaleh memiliki satu mimpi besar, membuat kafe di perkebunan. Dia ingin menciptakan pasar dan mengundang para pecinta kopi datang ke tempatnya untuk menikmati kopi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com