Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2019, 14:37 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lari menjadi salah satu olahraga favorit masyarakat saat ini. Lari bisa dilakukan di mana saja dan tak memerlukan peralatan yang banyak.

Namun, tak sedikit orang yang belum memahami betul seluk beluk lari. Pada akhirnya, mereka tidak melakukan langkah yang tepat untuk menangani kondisi tertentu yang dihadapi, salah satunya ketika mengalami kram.

Banyak orang berupaya mengatasi kram otot dengan terapi dingin, misalnya semprot es atau es batu. Padahal, cara tersebut tidak tepat.

"Mengatasi kram sebenarnya paling benar adalah dengan terapi panas, bukan terapi dingin," kata Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Andi Kurniawan ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).

Baca juga: 8 Cara Hindari Kram Ketika Lari

Andi menjelaskan, kram terjadi karena otot berkontraksi maksimal sehingga terjadi rasa nyeri. Ketika kram terjadi, berhentilah berlari.

Hal yang pertama kali perlu dilakukan adalah melakukan peregangan pada otot yang kram lalu melakukan terapi panas.

Terapi panas bisa dilakukan menggunakan produk seperti balsem atau krim panas pereda nyeri.

Penyebab kram

Ada beberapa penyebab kram yang perlu diperhatikan. Tak hanya karena kurangnya peregangan sebelum lari, ada beberapa penyebab lain di antaranya karena otot kurang kuat, kelelahan otot, dan dehidrasi.

Andi menjelaskan, cedera atau kram saat lari sebetulnya terjadi karena tiga hal, yakni "too much, too soon, too fast" alias intensitas yang terlalu banyak, terlalu segera, dan terlalu cepat.

"Misalnya, tadinya lari 5K langsung mau 21K. Mereka tidak menjalankan program latihan yang benar, terlalu kencang, atau latihannya terlalu banyak," kata dia.

Oleh karena itu, penting agar masyarakat mendapatkan edukasi menyeluruh tentang olahraga yang tepat dan manfaatnya untuk kesehatan.

Bagi para pegiat lari, selain mencari informasi sebanyak-banyaknya soal olahraga lari, solusi lainnya adalah bergabung dengan komunitas lari.

"Komunitas yang ada coach-nya, yang melakukan peregangan bareng dan melakukan latihan dengan tepat," ucap Andi.

Baca juga: Kaki Sering Kram? Hati-hati Tanda Penyakit Liver

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com