Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Gejala dan Faktor Risiko Keracunan Makanan

Kompas.com - 19/10/2019, 09:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Boldsky

Kelompok usia bayi, anak kecil, dan orangtua juga lebih berisiko mengalami keracunan makanan, karena memiliki sistem imun yang lemah.

Sementara, ibu hamil juga masuk kelompok yang lebih berisiko, karena mengalami perubahan metabolisme dan sirkulasi tubuh.

Ada pun orang-orang yang menderita penyakit kronis seperti liver, AIDS dan diabetes, juga lebih berisiko mengalami keracunan makanan dan berdampak pada penurunan respons imun.

Baca juga: Kontaminasi Silang, Tas Reusable Bisa Sebabkan Keracunan Makanan

Dehidrasi berat adalah jenis komplikasi keracunan makanan paling serius.

Komplikasi keracunan makanan karena Listeria bisa menyebabkan keguguran pada masa awal kehamilan dan kehamilan berikutnya, serta bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan kelahiran mati.

Sementara, keracunan makanan karena E. coli bisa menyebabkan komplikasi serius yang disebut Sindrom Uremik-Hemolitik yang bisa merusak lapisan pembuluh darah kecil di ginjal.

Kondisi ini bisa menyebabkan gagal ginjal.

Baca juga: Agar Ginjal Sehat, Hindari 7 Kebiasaan Buruk Ini

Selain itu, orang dewasa yang lebih tua, orang-orang dengan kekebalan tubuh lemah dan anak-anak di bawah lima tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi ini.

Mencegah keracunan makanan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan makanan, antara lain:

- Tidak mengonsumsi produk ikan mentah atau kurang matang.

- Selalu mencuci buah dan sayur sebelum memakan atau memasaknya.

- Mencuci tangan sebelum makan atau memasak.

- Jangan makan daging deli atau hot dog yang tidak dimasak atau dipanaskan, serta

- Tak mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Boldsky
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com