Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelantikan Presiden, Dulu Kutubaru Kini Iriana Jokowi Pilih Baju Kurung

Kompas.com, 20 Oktober 2019, 18:34 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendampingi sang suami, Joko Widodo saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR/MPR, Iriana Jokowi, memilih busana baju kurung yang dipadukan dengan batik.

Jika dibandingkan dengan pelantikan pada periode pertama pada 2014 lalu, Iriana memilih kebaya model kutubaru berwarna cerah yang menampilkan keanggunan perempuan Jawa.

Berbeda dengan pelantikan Jokowi untuk periode kedua, di momen bersejarah ini, ibu negara memilih busana baju kurung bercorak floral yang dipadukan dengan kain dan selendang batik bernuansa cokelat.

Desainer Indonesia Didiet Maulana mengungkapkan pilhan baju kurung oleh Iriana adalah bukti usaha sang Ibu Negara merawat keragaman.

"Hari ini (Iriana) berikan satu pesan, merawat keragaman. Beliau dari Jawa, namun pakai baju kurung (khas) dari Sumatera," ujar Didiet.

Perbedaan pilihan itu, lanjut Didiet, menunjukkan Iriana sebagai Ibu Negara yang mendorong keragaman dan potensi-potensi budaya di Indonesia.

Kembali ke baju kurung, Didiet mengungkapkan ciri busana ini adalah bukaan belakang dengan potongan sesuai lekuk tubuh.

Namun, dari amatan desainer IKAT tersebut, Iriana memilih siluet loose yang membuat penampilannya lebih menarik, lengkap dengan nuansa bordir. Hal itu kian serasi dengan bawahan kain dan selendang yang diletakkan di tangan Iriana,

"Senada dan fresh," kata Didiet.

Ia melanjutkan, momentum Iriana yang memakai baju kurung bakal membuat model ini bertambah peminat, terutama bagi perempuan Indonesia.

"(Baju kurung) sebenarnya sudah tren dan jadi pilihan selain kebaya. (Momentum) hari ini (membuat baju kurung) makin populer," katanya.

Baca juga: Indonesia yang Sesungguhnya dalam Busana Iriana Jokowi

Dua acara

Sebelum menghadiri acara pelantikan presiden, pagi harinya Iriana bersama Jokowi menerima kunjungan kehormatan sejumlah tamu penting, mulai dari PM Australia hingga Sultan Brunei Darussalam.

Ia juga memilih baju kurung bernuansa krem yang dipenuhi cetak floral. 

Setelah menerima kunjungan kehormatan, Iriana mengganti busana untuk acara pelantikan Jokowi. 

Saat keluar dari kediaman bersama Jokowi untuk pelantikan, perempuan berusia 56 tahun itu kembali mengenakan baju kurung, namun dengan warna dan motif berbeda. 

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) menyambut kunjungan kehormatan Perdana Menteri Australia Scott Morrison beserta istrinya Jenny Morrison di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah kepala negara sebelum dilantik sebagai Presiden 2019-2024.ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) menyambut kunjungan kehormatan Perdana Menteri Australia Scott Morrison beserta istrinya Jenny Morrison di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah kepala negara sebelum dilantik sebagai Presiden 2019-2024.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau