Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2019, 06:23 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang menyepelekan sarapan. Padahal, sarapan merupakan waktu makan yang penting dan sebaiknya tidak dilewatkan, terlebih jika kamu memiliki target menurunkan berat badan.

Namun, ketika ingin memiliki berat badan ideal biasanya kita sangat memikirkan kalori defisit. Sehingga, memilih sarapan yang tepat juga menjadi tantangan tersendiri.

Nah, pola makan ala masyarakat Jepang yang satu ini mungkin bisa menjadi salah satu opsimu.

"Asa Banana Diet" atau diet sarapan pisang adalah pola makan yang cukup populer di Jepang. Aturan pola makannya sederhana saja.

Baca juga: Manfaat Pisang Jauh Lebih Manis dari Rasanya

Pola makan ini memanfaatkan nutrisi dalam pisang untuk memercepat penurunan berat badan.

Seperti namanya, seseorang yang menerapkan Asa Banana Diet hanya diperbolehkan makan pisang untuk sarapan.

Namun, pola makan ini memerbolehkan pelakunya mengonsumsi makanan apapun untuk makan siang, makan malam, dan waktu makan camilan.

Secara luas, pola makan ini mengajarkan untuk mengikuti perubahan beberapa pola hidup dan mempraktikkan prinsip kehati-hatian.

Sebab kita juga tidak diperbolehkan makan setelah Pukul 20.00, termasuk mengonsumsi minuman selain air putih.

Diet sarapan pisang tidak mensyaratkan olahraga tertentu. Tetapi, olahraga ringan tentunya bisa membantu memercepat target penurunan berat badan.

Namun, apakah pola makan ini benar-benar bekerja?

Pisang dikenal sebagai buah yang kaya akan enzim yang memperlancar sistem pencernaan, makan pisang di pagi hari bisa mengisi ulang metabolisme, mengenyangkan, dan mencegah kita makan berlebih.

Pisang juga merupakan sumber potasium dan serat yang baik. Unsur-unsur tersebut mampu meregulasi lemak tubuh, memerangi racun dan menambah energi pada tubuh.

Diet sarapan pisang berbeda dengan model pola makan lain karena menggabungkan prinsip nutrisi lain, seperti jenis makanan yng dikonsunsi sebelum tidur, bergantung pada jam tubuh kita untuk mengidentifikasi dan memuaskan rasa lapar, serta mencegah konsumsi minuman beralkohol dan berkafein tambahan.

Namun, ingatlah bahwa pisang juga kaya akan gula sehingga kurang sehat jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

Pola makan ini cenderung menjamin hasil sementara dan membuat perbedaan pada lingkar pinggang.

Untuk kualitas kesehatan yang lebih baik, gabungkan pola makan ini dengan pola makan lainnya dan jangan lupa melakukan olahraga.

Baca juga: Makanlah Pisang sebelum Berhubungan Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com