KOMPAS.com – Pernahkah menggila karena macet, hingga memilih kereta api sebagai alat transportasi?
Jika jawabannya pernah, maka ada banyak orang seperti kamu. Pergerakan manusia yang semakin cepat, membuat kereta api menjadi primadona.
Lihat saja bagaimana perjalanan kereta api (KA) Jakarta-Bandung meningkat volumenya, dari sebelumnya delpan KA dengan 16 trip, kini menjadi 17 KA dengan 34 trip per hari.
Imbasnya, stasiun tak pernah sepi. Menangkap peluang ini, PT KAI pun lalu mempercantik stasiun dan melengkapi fasilitasnya.
Baca juga: Bepergian dengan Kereta Api Saat Hamil, Ini Aturannya...
Salah satunya dengan mendirikan Loko Cafe di kawasan pintu utara Stasiun Bandung, Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung.
Di bagian indoor, nuansa milenial sangat terasa terutama dari rancangan interior. Tempat ini sangat cocok untuk menanti jadwal kedatangan kereta sambil menikmati menu yang disediakan.
Atau, bagi yang masih memiliki pekerjaan kantor atau bahan presentasi yang belum selesai, bagian dalam ini sangat pas. Bahkan, jika pun hanya untuk sekadar mengobrol.
Yang tidak kalah menarik ada di bagian outdoor.
Baca juga: Kafe Joe & Dough Buka Gerai Kedua di Jakarta
Tempat ini cocok digunakan untuk kongkow dengan pemandangan dan nyamannya hawa Kota Bandung terutama saat pagi, sore, dan malam.
Di bagian outdoor ini, selain menawarkan nuansa kekinian, pengunjung akan diajak ke suasana kereta api.
Bagaimana rel kereta api menghiasi lantai, ornamen gerbong, hingga kayu bantalan rel bekas yang digunakan untuk meja.
Serat kayu tersebut unik, terkesan mahal, dan ternyata memiliki sejarah yang dalam. Karena kayu itu peninggalan kejayaan Belanda dalam perkeretaapian di Indonesia.
“Kayu ini dari zaman Belanda yang sudah tidak terpakai. Nyarinya susah, karena spek kayu harus utuh.”
Baca juga: Bekerja di Kafe yang Berisik Lebih Produktif Dibanding di Kantor
Begitu kata Manager Business Development PT Reska Multi Usaha (RMU), Decil Christianto kepada Kompas.com di Bandung, belum lama ini.