KOMPAS.com - Mimisan atau epistaksis terjadi karena adanya pendarahan di dalam selaput lendir hidung yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rusak.
Sebagian besar mimisan pada anak-anak terjadi di bagian depan hidung dekat lubang hidung. Bagian hidung ini memang memiliki banyak pembuluh darah kecil.
Mimisan umum terjadi pada anak-anak berusia 3-10 tahun. Banyak faktor yang bisa menyebabkan mimisan, seperti udara kering, mengupil, membuang ingus terlalu kencang, adanya benda asing di dalam hidung, atau karena pilek dan alergi.
Penyebab lain mimisan
Jenis yang paling umum dari mimisan adalah mimisan anterior, yang berasal dari bagian depan hidung.
Kapiler, atau pembuluh darah yang sangat kecil, di dalam hidung bisa pecah dan berdarah, menyebabkan mimisan.
Sedangkan mimisan posterior berasal dari bagian terdalam dari hidung. Darah mengalir ke bagian belakang tenggorokan, bahkan jika orang tersebut duduk atau berdiri tegak.
Baca juga: Waspada, Gusi Berdarah Saat Sikat Gigi Tanda Masalah Serius
Anak-anak jarang mengalami mimisan posterior. Mimisan jenis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, penderita tekanan darah tinggi, dan mereka yang mengalami cedera di bagian dalam hidung atau wajahnya.
Alergi juga dapat menyebabkan mimisan ketika anak mengonsumsi obat seperti antihistamin atau dekongestan.
Pada beberapa orang, obat ini dapat mengeringkan selaput lendir di hidung, sehingga menyebabkan pendarahan minor.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan