Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2019, 14:27 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Beberapa hari ini cuaca di beberapa kota di Indonesia terasa sangat panas. Mereka yang beraktivitas di bawah sengatan matahari dalam waktu yang lama, berisiko terkena dehidrasi. Jika dibiarkan, komplikasi bisa berkembang lebih parah menjadi heat stroke.

Dehidrasi maupun heat stroke, sebaiknya tidak diremehkan. Pada kondisi yang parah, keduanya bisa mengancam keselamatan jiwa.

Apa itu dehidrasi dan heat stroke?

Saat berada di bawah sengatan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama, cairan di tubuh lama-kelamaan akan berkurang. Jika cairan yang kita konsumsi jumlahnya kurang, dehidrasi bisa terjadi.

Sementara itu, heat stroke adalah salah satu bentuk komplikasi dari dehidrasi. Kondisi ini adalah yang paling parah, dibandingkan dengan penyakit yang berkaitan dengan cuaca panas lainnya.

Jika tidak segera ditangani, heat stroke dapat dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, otot, dan bahkan bisa mengancam nyawa.

Saat seseorang mengalami dehidrasi dan tubuh tidak mengeluarkan cukup keringat untuk menurunkan suhu, maka suhu di tubuh akan naik hingga tingkat yang berbahaya. Kondisi inilah yang dinamakan heat stroke. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan merupakan kegawatdaruratan medis.

Kenali gejala dehidrasi dan heat stroke

Mengenali gejala dehidrasi maupun heat stroke, dapat meningkatkan kewaspadaan kita terhadap kedua kondisi ini. Berikut ini gejala dehidrasi yang perlu dikenali.

  • Merasa haus
  • Jarang ingin buang air kecil
  • Kulit kering
  • Merasa lemas dan lelah
  • Kepala terasa ringan dan pusing
  • Terlihat linglung
  • Mulut kering
  • Jantung berdebar dan napas pendek-pendek

Gejala heat stroke yang paling mudah dikenali adalah suhu tubuh yang sangat panas, hingga mencapai 40 derajat Celsius, atau bahkan lebih. Orang yang terkena heat stroke umumnya akan langsung pingsan.

Selain itu, kondisi-kondisi di bawah ini juga dapat muncul sebagai gejala heat stroke.

  • Kepala terasa berdenyut dan pusing
  • Tidak banyak keringat yang keluar, meski udara sangat panas
  • Kulit terlihat kering, kemerahan, dan panas jika disentuh
  • Kram otot
  • Mual dan muntah
  • Jantung berdebar
  • Napas pendek-pendek
  • Perubahan perilaku (terlihat seperti orang linglung atau disorientasi)
  • Kejang

Mencegah dehidrasi dan heat stroke saat cuaca panas

Bagi mereka yang beraktivitas di bawah terik matahari, sebaiknya lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk mencegah terjadinya dehidrasi maupun heat stroke akibat panasnya cuaca.

1. Kenali gejala dehidrasi

Mengenali gejala dehidrasi di atas, dapat membantu untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan, agar kondisi tidak bertambah parah.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com