Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2019, 20:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Daging termasuk dalam bahan makanan pokok di beberapa budaya. Keunggulan utama dari daging adalah rasanya lezat, bisa diolah dalam berbagai jenis masakan, dan kandungan nutrisinya tinggi.

Diperkirakan manusia sudah memasak daging selama 250.000 tahun. Dengan dimasak, serat dan jaringan otot bisa dipecah sehingga daging mudah dikunyah dan dicerna.

Memasak juga akan membunuh bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E.coli yang memicu keracunan makanan.

Beda cara memasak, ikut memengaruhi kualitas dan sehat tidaknya daging. Durasi memasak juga bisa mengurangi kemampuan antioksidan yang terkandung di dalamnya.

Sementara itu, suhu tinggi yang dipakai proses pemasakan yang lama akan memicu terbentuknya zat berbahaya dalam daging.

Memilih metode memasak yang tepat bukan hanya meminimalisir hilangnya nutrisi, tapi juga menekan terbentuknya zat berbahaya dalam daging.

Roasting
Memanggang dalam kategori roasting biasanya merujuk pada metode memasak menggunakan udara panas dari dalam oven dan bersifat kering (tanpa air). Daging akan diletakkan di atas pinggan khusus tahan panas.

Suhu yang dipakai dalam proses ini berkisar 149-218 derajat C dan waktunya bervariasi mulai dari 30 menit sampai lebih dari dua jam, tergantung pada jenis daging dan tipe potongannya.

Secara umum, memanggang merupakan cara memasak yang sehat karena bisa mencegah banyaknya vitamin C yang hilang. Namun, karena suhu yang dipakai tinggi, 40 persen vitamin B akan hilang.

Baca juga: Tips Menikmati Daging Merah Tanpa Takut Kolesterol Naik

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Grilling
Ini merupakan metode memanggang di atas arang secara lansung dengan suhu sangat panas di bawah daging. Contohnya adalah sate dan barbecue.

Metode ini sangat populer karena dapat membuat rasa daging lebih enak, terutama steak dan burger.

Walau begitu, metode memanggang ini dapat menghasilkan terbentuknya zat-zat berbahaya dalam makanan.

Ketika daging dipanggang atau dibakar dalam suhu tinggi, daging akan meleleh dan menetes ke dalam panggangan. Hal ini dapat menciptakan komponen beracun yang disebut PAH (polycylic aromatic hydrocarbons) yang dapat naik dan meresap ke daging.

Zat berbahaya lain yang terbentuk dalam proses memasak ini adalah advanced glycation end product (AGEs) yang memicu sejumlah penyakit, termasuk jantung, ginjal, dan penuaan kulit.

Baca juga: 5 Ide Memasak Daging Kurban Selain Gulai dan Sate

Merebus
Walau durasi masak yang dipakai lebih lama dibanding metode memasak lain, tetapi suhunya lebih rendah. Metode memasak dalam suhu lebih rendah dapat mencegah terbentuknya AGEs.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com