Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Selama Kehamilan Turunkan Peluang Memiliki Bayi Laki-laki

Kompas.com - 22/10/2019, 21:54 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Efek stres selama kehamilan tak main-main. Selain membahayakan kesehatan ibu dan bayi, belum lama  ini para peneliti menemukan bahwa stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran saat hamil bayi laki-laki, sehingga akhirnya lebih banyak bayi perempuan yang dilahirkan.

Studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal PNAS, menyoroti dampak stres fisik dan psikologis pada bayi saat dalam kandungan.

Para peneliti menganalisis kesehatan dan gaya hidup 187 wanita hamil, berusia 18 hingga 45 tahun.

Hampir 17 persen dari peserta melaporkan tingginya tingkat depresi, kecemasan, dan stres yang dirasakan, sementara 16 persen mengalami stres fisik, seperti tekanan darah tinggi setiap hari dan asupan kalori yang lebih besar. Sisanya adalah perempuan sehat.

Setelah membagi peserta ke dalam kelompok berdasarkan tingkat stres dan penyebabnya, para peneliti melihat indikator stres psikososial, fisik, dan gaya hidup.

Baca juga: Kaitan antara Stres dan Kesulitan Hamil

 

Para wanita hamil menerima kuesioner, memberikan buku harian, dan menjalani tes fisik setiap hari.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa wanita hamil memiliki peluang lebih rendah untuk memiliki bayi laki-laki ketika mengalami stres fisik ataupun psikologis.

Lebih banyak anak perempuan dilahirkan selama penelitian, dengan rasio laki-laki - perempuan 4: 9 untuk ibu yang mengalami stres fisik dan 2: 3 untuk kelompok yang mengalami tekanan psikologis.

"Para peneliti lain telah melihat adanya pola ini setelah pergolakan sosial, seperti ketika terjadi serangan teroris 9/11 di New York, setelah itu jumlah kelahiran bayi laki-laki relatif menurun," kata Catherine Monk, pemimpin peneliti dan profesor psikologi medis di Columbia University Vagelos.

"Penelitian telah menunjukkan, bahwa laki-laki lebih rentan terhadap lingkungan prenatal yang tidak baik, terlihat dari perempuan yang sangat stres punya kemungkinan lebih kecil untuk melahirkan bayi laki-laki, bahkan tak jarang tanpa mengetahui bahwa mereka hamil," tambahnya.

Baca juga: 7 Cara Mengelola Stres bagi Wanita

Efek stres pada wanita hamil juga meningkatkan risiko kelahiran prematur dan perkembangan sistem saraf pusat yang lebih lambat pada bayi.

Para peneliti juga menemukan, bahwa wanita hamil yang mengalami stres psikologis memiliki lebih banyak komplikasi kelahiran daripada wanita hamil yang mengalami stres fisik.

Dukungan sosial dapat memainkan peran penting selama kehamilan. Tim peneliti mengatakan, para wanita hamil yang menerima dukungan dari keluarga dan teman-teman mereka selama masa-masa stres dapat melahirkan bayi laki-laki yang sehat.

"Skrining untuk depresi dan kecemasan secara bertahap harus menjadi bagian rutin dari praktik pranatal," kata Monk.

"Tetapi sementara ini penelitian kami masih kecil, hasilnya menunjukkan peningkatan dukungan sosial berpotensi menjadi target yang efektif untuk intervensi klinis," pungkasnya.

Baca juga: Stres Ibu Juga Pengaruhi Psikologis Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com