JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu usaha membangun pola hidup sehat pada anak adalah mengajarinya mengkonsumsi beragam jenis pangan sejak dini. Dengan begitu, pemenuhan kebutuhan gizi seimbang akan lebih mudah tercapai.
Sayur-sayuran salah satu sumber makanan penting yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, tak jarang orangtua mengalami kesulitan mengajak anak agar mau makan sayur.
Meski begitu, membujuk anak agar mau makan sayur ternyata tidak boleh dilakukan dengan paksaan. Apa alasannya?
Psikolog anak Saskhya Aulia Prima, M. Psi menyebutkan, meminta anak makan sayur dengan paksaan bisa jadi hanya membuat anak memakannya ketika ibunya ada di sekitar.
"Ketika dipaksa, dia enggak akan tumbuh awareness bahwa dia juga butuh makanan itu."
Demikian diungkapkan oleh Saskhya dalam sebuah acara diskusi bersama Nestle di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).
Baca juga: Stop Memaksa Anak Makan Sayur, Pakai Pendekatan Ini
Selain itu, memaksa anak makan sayur juga bisa membuat mereka trauma ketika melihat sayur-sayuran.
"Bisa jadi ingat "tragedi" dengan ibunya, jadinya dia sebal," ucapnya.
Orangtua menurutnya tidak boleh bosan mengajak anak mencoba sayuran baru. Apalagi setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda. Beberapa anak mungkin langsung mau mencoba satu makanan baru, sementara yang lainnya tidak.
Cara mengenalnya bisa dimulai dengan mencoba sedikit bagian dari sayur tersebut atau memegang untuk merasakan teksturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.