Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Beri Hadiah Tas Gucci untuk 9 Karyawan, Kini Kebanjiran Lamaran

Kompas.com, 23 Oktober 2019, 19:18 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Abul Iman, seorang bos di firma akuntan memberi hadiah tas Gucci total senilai Rp 172 juta kepada sejumlah staf-nya.

Abul Iman awalnya membuat kejutan untuk sembilan karyawatinya, dengan memberi mereka tas mewah.

Iman mengaku memberikan hadiah itu sebagai bentuk penghargaan, karena karyawan- karyawan itu dinilai telah berkontribusi besar pada perusahaannya. 

Namun, kabar bahagia itu tak bisa ditahan oleh karyawan yang menerima hadiah.

Baca juga: Kacamata Gucci Mulan Jameela, Bolehkah Artis Anggota DPR Terima Endorse?

Hadiah tas Gucci seharga Rp 10,5 juta yang diberikan Iman untuk staf penggajian, Nilima Promi, kemudian diunggah perempuan itu ke media sosial.

Abul ImanVIA MIRROR Abul Iman
Karyawati berusia 22 tahun itu mengunggah foto di akun Twitter-nya, berupa foto dia bersama kawan-kawannya, berikut tas Gucci mereka.

"Boss ku membelikan kami semuaa tas Gucci," tulis Nilima.

Dalam foto-foto yang dibagikan Nilima terlihat dia dan kawan-kawannya sedang menenteng tas belanja Gucci.

Sementara, dia pun memamerkan Dionysus GG Supreme Super mini bag  yang juga pemberian dari bos baik hati itu. 

Unggahan, yang sejak dipublikaskan sudah mencatat hampir 35.000 likes, sepertinya membuat para netizen cemburu.

Pemilik akun @italianamami berujar "Saya butuh bos yang kayak gini." 

Baca juga: Mulan Jameela, Kacamata Gucci dan Apa Itu Gratifikasi?

.VIA MIRROR .
Lalu, pemilik akun @ordainem menulis,  "Apa bos mu masih butuh tukang bersih-bersih?" 

Kemudian ada pula akun @BabyFacePT yang menyebut, "So, kasih tahu dong di mana kamu kerja dan siapa nama bos mu?" 

Kendati demikian, ada pula warganet lain yang nyinyir dan melontarkan komentar sinis. 

Pemilik akun @TheTrapB23 misalnya. Dia menulis: "Kamu kerja buat siapa? Bos kartel (narkoba) ya."

.VIA MIRROR .
Ada juga, akun @Steff1885 menyahut, "Saya penasaran, ada maksud tersembunyi apa ya dari bos mu ini? Apa dia akan minta sesuatu untuk 'return'?"

Kendati demikian, Nilima tak hilang akal untuk membungkam komentar nyinyir semacam itu.

Dia membalas, "Ya, kami membuka lowongan. Saya bekerja sebagai asisten payroll untuk sebuah firma akuntan di London timur."

"Tas belanja ini enggak kosong, saya memakai tas Gucci yang saya beli, lihat foto ke empat."

Baca juga: Hadiah Sepatu Gucci untuk Kepala Jared Leto yang Hilang

Perempuan itu pun mengonfirmasi bahwa firma tersebut kini sedang mencari tenaga kerja baru, sambil melengkapinya dengan tautan iklan terkait.

Menanggapi keramaian itu, Iman angkat bicara. "Saya adalah anak yang lahir dari keluarga imigran, yang dulu mendapatkan upah Rp 180 ribu seminggu, untuk menyetrika jaket kulit di pabrik."

"Aku berusaha keras dari bawah dan aku tidak lupa bagaimana dulu, dan betapa beruntungnya aku sekarang. Jadi, adalah baik untuk memberi sedikit."

"Kini, saya kebanjiran surat lamaran pekerjaan karena seorang staf saya yang berbagi cerita di medsos," kata dia.

Baca juga: Produk Nyeleneh Gucci, Bantalan Lutut Seharga Rp 3,5 Juta, Mau?

Dia lalu menyebut, tak ada cara khusus untuk bergabung di firma-nya.  "Hanya perlu kerja keras," kata dia.

"Dan hadiah itu adalah isyarat untuk menunjukkan bahwa saya menghargai upaya dan kerja keras mereka," sambung Iman.

"Bagi saya staf adalah bagian penting yang membuat perusahaan seperti sekarang. Tanpa mereka, semuanya tidak akan berhasil," tegas Iman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau