TANGERANG, KOMPAS.com - Tak ada yang tak mungkin. Kalimat itu rasanya tepat menggambarkan pencapaian dua sahabat--Mohan Hazian, pendiri Thanksinsomnia dan Muhammad Sadad, pendiri Erigo.
Keduanya adalah pelaku clothing line yang sudah berkecimpung sejak delapan tahun lalu. Pahit-manis hingga asam-garam membangun bisnis itu pun pernah mereka lalui.
Baca juga: Bisnis Kaus Kaki Grosir Beragam Motif, Produksi Anak Muda Bandung
Sekali waktu, Mohan dan Sadad pernah bermimpi untuk bisa berbagi dengan sesama, karena mereka meyakini "tangan di atas" selalu lebih baik daripada "di bawah". Bukan begitu?
Namun prinsip mereka, berbagi dari hasil memeras keringat lewat bisnis clothing line.
Asa yang terjaga bertahun-tahun itu kini terwujud.
Saat kedua brand berada di tangga kesuksesan, Mohan dan Sadad menepati janji untuk berbagi dengan sesama lewat konsep kolaborasi.
Mereka membuat kaus yang menggambarkan perjalanan Thanksinsomnia dan Erigo.
Hal itu tampak pada desain di bagian belakang yang sekilas seperti gambar anak TK: gunung, sawah, jalan dan matahari.
Namun, di balik gambar sederhana itu, teselip sebuah pesan berharga.
Baca juga: Bermodal Rp 30.000, Rima Bangun Bisnis Kaus Kaki Beromzet Rp 200 Juta
"Sawah ini ibarat gue dan Sadad di mana ada jalanan untuk perjalanan kami menuju cahaya terang (gambar matahari)."
"Ini (kolaborasi dan aksi berbagi) salah satu cara kami," kata Mohan.
Selain semangat berbagi, kedua brand juga membuat capaian lain, dengan mencatatkan nama mereka di rekor MURI (Museum Rekor Indonesia).
View this post on Instagram
Rekor yang dicatatkan adalah "penjualan kaus melalui media online terbanyak dalam satu jam." Ada pun penjualan dilalukan di situs www.erigostore.co.id.
Penjualan kaus kolaborasi itu dimulai pukul 15.00 WIB, dan berakhir kurang dari satu jam, tepatnya sekitar 52 menit.