Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premier Dokumenter Ralph Lauren Habiskan Lebih dari Rp 5 Miliar

Kompas.com - 25/10/2019, 14:38 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama Ralph Lauren tak lagi asing, terutama di bidang mode dan bisnis. Rasanya tidak terlalu berlebihan jika sosoknya diabadikan lewat sebuah film dokumenter.

Pemutaran film dokumeter Ralph yang berjudul "Very Ralph" rupanya baru saja digelar. Film yang tayang di HBO itu menghabiskan dana cukup fantastis untuk pemutaran perdananya.

Seperti dilansir dari laman PageSix, pemutaran perdana film dokumenter Ralph di Metropolitan Museum of Art menghabiskan dana lebih dari Rp 5 miliar untuk sembilan karangan bunga raksasa.

Meski begitu, dokumenter tersebut rupanya tak memberi kesan positif bagi sebagian orang. Mereka merasa dokumenter tersebut seperti sekadar memanjakan seorang perancang terkenal. Banyak tamu yang menyatakan kerinduan terhadap karya dokumenter lama HBO di bawah Sheila Nevins.

Nevins merupakan kepala di unit dokumenter HBO yang baru saja pensiun pada musim semi. Ia merupakan satu dari sekian banyak staf veteran HBO yang meninggalkan perusahaan tersebut di tengah perombakan besar yang terjadi.

"Aku seperti baru saja menonton iklan Ralph Lauren berdurasi dua jam," kata seorang tamu. Menurut tamu lainnya, seorang editor mode bahkan tertidur selama pemutaran film.

Dokumenter tersebut mengisahkan perjalanan kehidupan Ralph, mulai dari tumbuh besar di Bronx, New York hingga membangun kerajaan mode yang baru saja merayakan hari jadi ke-50 tahun lalu.

Dalam "Very Ralph" ditampilkan wawancara bersama para elit dunia mode, termasuk Anna Wintour, Robin Givhan, Naomi Campbell, Donna Karan, hingga almarhum Karl Lagerfeld.

Beberapa orang yang terlibat dalam pengerjaan karya penghormatan tersebut antara lain Bruce Springsteen, Martha Stewart, June Ambrose, Ubah Hassan, Tory Burch, Vera Wang, Huma Abedin dan lainnya.

Wang bercerita tentang kali pertama ia bertemu Ralph untuk wawancara kerja di usia 36 tahun.

Saat itu, ia khawatir tidak mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya. Namun, kekhawatirannya ternyata salah.

"Itu adalah tempat yang sangat menyenangkan bagi saya untuk bekerja," katanya.

Stewart, yang muncul dalam film itu, menyampaikan warisan yang diturunkan Ralph kepada banyak orang. Menurutnya, Ralph selalu memiliki ide untuk mengagungkan Amerika dengan cara yang menakjubkan.

"Dan dia berhasil melakukannya," kata Stewart.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com