Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Banyak Makan Garam, Waspadai Munculnya 6 Penyakit Ini

Kompas.com - 26/10/2019, 16:58 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Garam sudah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari hidup kita. Sehingga, kondisi kelebihan kadar garam di tubuh bukanlah sesuatu yang jarang terjadi. Padahal, ada beberapa penyakit yang dapat muncul jika kita terlalu banyak makan garam.

Meski begitu, bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali. Menjaga kadarnya adalah hal yang terpenting, sebab garam juga memiliki beberapa manfaat untuk tubuh kita.

Garam atau sodium, dalam jumlah yang cukup, dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan cairan di tubuh, dan berperan dalam menjaga fungsi saraf serta otot.

Kamu mungkin sudah sering mendengar bahwa banyak makan garam bisa menyebabkan darah tinggi. Hal ini tidaklah salah. Hanya saja, kamu juga perlu mengetahui bahwa ada juga penyakit lain yang bisa timbul akibat konsumsi garam berlebih, seperti di bawah ini.

1. Penyakit jantung

Garam bisa meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan darah tinggi. Kondisi ini merupakan penyebab penyakit jantung yang paling umum.

Hampir dua per tiga dari seluruh kasus stroke dan setengah dari kasus penyakit jantung, disebabkan oleh hipertensi.

Baca juga: Kebiasaan Buruk yang Membuat Jantung Rusak

2. Penyakit ginjal kronis

Sama seperti penyakit jantung, penyakit ginjal kronis juga bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Orang yang mengidap penyakit ini, lebih sensitif terhadap asupan sodium atau garam di tubuh.

Penyakit ginjal kronis dan hipertensi berhubungan dengan siklus yang berkisambungan. Pasalnya, ginjal berperan dalam metabolisme garam di tubuh.

Jika ginjal tidak dapat mengeluarkan natrium dengan baik, maka metabolisme garam di tubuh menjadi terganggu dan garam akan menumpuk di tubuh, dan menyebabkan naiknya tekanan darah.

Baca juga: Agar Ginjal Sehat, Hindari 7 Kebiasaan Buruk Ini

3. Osteoporosis

Jumlah kalsium yang keluar melalui urine, akan bertambah seiring dengan meningkatnya kadar garam di tubuh.

Apabila kadar kalsium di dalam darah berkurang dari yang seharusnya, maka tubuh akan mengambil kalsium dari dalam tulang untuk menyeimbangkan kekurangan kalsium.

Hal ini menyebabkan kesehatan tulang akan terganggu hingga mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis.

Baca juga: Olahraga untuk Mencegah Osteoporosis

4. Kanker

Mengonsumsi garam berlebih, juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker lambung.

5. Hipernatremia

Terlalu banyak natrium di dalam darah, bisa menyebabkan kondisi yang disebut hipernatremia.

Penyakit ini merupakan gangguan akut yang terjadi saat seseorang tidak mendapat cukup makanan atau minuman, sehingga garam tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh. Akibatnya, penumpukan garam pun terjadi.

Saat sodium di darah menumpuk, akan terjadi gangguan metabolisme di tubuh yang bisa berujung pada penumpukan cairan di organ tubuh, termasuk otak. Hal ini bisa menyebabkan kejang, koma, bahkan berujung kematian.

Baca juga: 5 Cara Melawan Kecanduan Garam dan Gula

6. Gangguan saraf

Garam memang penting untuk menjaga fungsi saraf. Namun, jika berlebihan, konsumsi garam justru akan berbalik merusaknya.

Di tubuh kita, diperlukan keseimbangan antara sodium (garam) dengan kalium untuk menjaga fungsi saraf tetap normal.

Jika kadar sodiumnya terlalu banyak, maka keseimbangan akan terganggu. Begitu pula dengan fungsi saraf, yang juga akan mengalami gangguan.

Rekomendasi kadar garam harian

Ilustrasi garamshutterstock Ilustrasi garam
Kita seringkali tidak sadar sudah mengonsumsi jauh lebih banyak garam dari jumlah yang dianjurkan. Sebab, tidak sedikit makanan yang sebenarnya memilki kadar sodium yang tinggi, namun tidak terasa asin, membuat kita merasa aman dari kelebihan garam.

Baca juga: Berapa Banyak Garam yang Sebaiknya Kita Konsumsi?

Kita perlu lebih memperhatikan rekomendasi kadar garam harian seperti di bawah ini, agar terhindar dari konsekuensi kesehatan yang mungkin muncul.

Untuk dewasa

Batas maksimal konsumsi garam untuk orang dewasa adalah 6 gram per hari atau sekitar 1 sendok teh.

Untuk anak

Untuk anak, batas maksimal konsumsi garam tergatung dari usianya.

  • Anak berusia 1-3 tahun: 2 gram per hari
  • Anak berusia 4-6 tahun: 3 gram per hari
  • Anak berusia 7-10 tahun: 5 gram per hari
  • Anak berusia 11 tahun ke atas: 6 gram per hari

Untuk bayi

Bayi tidak boleh mengonsumsi banyak garam karena ginjalnya belum terbentuk sempurna untuk memproses bahan tersebut. Bayi yang berusia di bawah satu tahun, tidak boleh mengonsumsi garam lebih dari 1 gram per harinya.

Baca juga: Kurangi Gula, Garam, dan Lemak untuk Hidup yang Lebih Sehat

Cara membatasi kadar garam di tubuh

Jika terbiasa mengonsumsi makanan dengan kadar garam berlebih, ada baiknya jika kamu mulai membatasi konsumsi garam. Berikut ini tipsnya.

  • Kurangi garam, dan tambah rasa makanan menggunakan rempah-rempah dan bumbu lain seperti bawang putih dan cabai.
  • Tambahkan juga perasan air lemon untuk membuat daging lebih lembut dan menonjolkan rasa makanan.
  • Kurangi garam saat memasak secara perlahan, dalam waktu beberapa minggu, untuk membangun kebiasaan.
  • Hindari mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan kaleng.
  • Hanya gunakan sayur dan buah segar untuk makan maupun memasak.
  • Pilih makanan yang labelnya bertuliskan rendah garam atau tidak mengandung garam.

Memang tidak mudah untuk mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat secara tiba-tiba. Namun, pilihan ini perlu dibuat untuk masa depan yang bebas dari penyakit berbahaya. Mencegah, tentu lebih baik daripada mengobati, bukan?

Baca juga: Rahasia untuk Mengurangi Kesukaan pada Garam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com