Bagi sebagian orang, keindahan tubuh menjadi hal yang sangat penting. Ketika ada lemak yang bisa "merusak" bentuk tubuh, berbagai cara pun dilakukan, termasuk sedot lemak.
Nah, apakah sedot lemak merupakan prosedur yang benar-benar aman? Atau ada risikonya? Sebenarnya, apa saja bahaya sedot lemak?
Sebelum membahas bahaya sedot lemak, ada baiknya kita mengetahui seluk beluk sedot lemak. Bagaimana lemak dalam tubuh bisa "dihilangkan" dengan menyedotnya dari luar tubuh?
Dalam dunia medis, sedot lemak memiliki banyak sebutan, seperti lipoplasti, lipektomi atau lipo. Sedot lemak ialah jenis operasi kecantikan yang memecah dan “menghisap” lemak dari tubuh.
Baca juga: Hasil Sedot Lemak Bisa Permanen, Asal...
Biasanya, lemak yang sering disedot berada di bagian perut, paha, bokong, leher, dagu, lengan atas dan belakang, betis hingga punggung.
Lemak dikeluarkan dengan sebuah alat bernama kanula, yang dimasukkan ke dalam kulit. Kemudian, vakum berkekuatan tinggi pun dinyalakan lewat kanula itu.
Tidak main-main, harga dari operasi sedot lemak berkisar dari Rp 28 juta hingga Rp 49 juta. Di Amerika Serikat saja, sekitar 300 ribu operasi sedot lemak dilakukan setiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa sudah banyak rumah sakit dan tenaga medis yang ahli dalam melakukan prosedurnya.
Sebenarnya, apa saja risiko sedot lemak bagi kesehatan tubuh?
1. Kulit kendur
Kulit bisa terlihat bergelombang atau layu jika pembuangan lemak tidak merata. Selain itu, elastisitas kulit bisa menjadi buruk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.