Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2019, 08:50 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Selama masa waktu ini, penyimpangan kontur bisa terjadi karena masih ada lemak tersisa yang mengendap.

Operasi sedot lemak bukan penurun berat badan

Orang-orang yang melakukan operasi sedot lemak biasanya memiliki berat badan yang stabil, namun tetap ingin menghilangkan lemak di beberapa bagian tubuhnya.

Perlu ditegaskan, operasi sedot lemak bukan metode penurunan berat badan secara keseluruhan. Operasi sedot lemak juga bukan untuk mengatasi obesitas.

Prosedur ini tidak bisa menghilangkan selulit, lesung pipi, ataupun stretch mark. Operasi sedot lemak ini dilakukan untuk tujuan estetika, dan dipilih oleh mereka yang ingin mengubah serta meningkatkan kontur tubuh.

Jika pasien sedot lemak tidak menjalankan gaya hidup sehat setelah menjalani prosedur penyedotan lemak, ada risiko sel-sel lemak yang tersisa, bisa tumbuh lebih besar.

Sebelum menjalani operasi sedot lemak, ada baiknya memahami risiko dan bahaya operasi sedot lemak. Pastikan berkonsultasi dengan dokter, untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam menjalani prosedur sedot lemak. 

Kamu mungkin tidak menyadari adanya penyakit tertentu sedang berada dalam tubuh, sehingga operasi sedot lemak bisa berbahaya.

Baca juga: Ratu Kecantikan Ekuador Wafat karena Adanya Kelalaian Operasi Sedot Lemak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com