Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejutan, Dubes RI Menari-nari di Panggung Teater Klasik Italia...

Kompas.com - 29/10/2019, 09:12 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Lebih dari 600 orang memadati di gedung Teatro Argentina, Roma, Italia, pada Senin (28/10/2019).

Mereka adalah tamu undangan yang terdiri dari para pejabat Italia, perwakilan korps diplomatik, pengusaha, dan tokoh masyarakat setempat.

Keberadaan mereka adalah untuk ambil bagian dalam acara Resepsi Diplomatik dan Pertunjukan Seni Budaya Indonesia yang dikelar oleh Kedutaan Besar RI di Roma.

Acara tersebut digagas dalam rangka memeringati HUT ke-74 RI dan 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI- Italia.

Suasana di gedung teater bersejarah dengan gaya klasik nan megah, yang dibangun tahun 1732 itu pun terasa semarak dan hangat.

Baca juga: Semarak Hari Batik Warnai Pembukaan Festival Film Asiatica di Roma

Terlebih ketika, Duta Besar Esti Andayani memberi kejutan. Dia membuka acara tersebut dengan suguhan tarian Golek Putri.

Esti mempertontonkan kemampuannya dalam menari ditemani oleh maestro tari Indonesia, Nungki Kusumastuti.

Tari klasik dari Yogyakarta yang mengisahkan putri keraton saat bersolek menjelang momen spesial terlihat mampu menyedot perhatian penonton.

Duta Besar Esti Andayani bersama maestro tari Indonesia, Nungki Kusumastuti.menarikan tarian Yogyakarta, Golek Putri saat pembukaan Resepsi Diplomatik dan Pertunjukan Seni Budaya Indonesia yang dikelar Kedutaan Besar RI di Roma di gedung Teatro Argentina,  Italia, pada Senin (28/10/2019). DOKUMENTASI KBRI ROMA Duta Besar Esti Andayani bersama maestro tari Indonesia, Nungki Kusumastuti.menarikan tarian Yogyakarta, Golek Putri saat pembukaan Resepsi Diplomatik dan Pertunjukan Seni Budaya Indonesia yang dikelar Kedutaan Besar RI di Roma di gedung Teatro Argentina, Italia, pada Senin (28/10/2019).

Tentu saja tak cuma Esti dan Nungki. Dalam pertunjukan berdurasi sekitar 75 menit ini ditampilkan banyak tarian khas Nusantara lainnya.

Ada tari Lenggang Kipas dari Jakarta, tari Pangkur Sagu dari Papua, tari Naikonos Larik dari NTT, dan tari Mitreka Bawana dari Sulawesi Tenggara.

Lalu, ada pertunjukan musik dari trio Ifan Hardiknas Pah (sasando), Mia Ismi (violin, vokal), serta Kiel Dharmawel (gendang melayu).

Baca juga: 46 Karya Busana Wastra Nusantara Tutup Ajang Pekan Mode Roma

Para penari dan musisi tersebut bergabung dalam grup seni Artina dari Jakarta, pimpinan Haryati Abelam, di mana Nungki bertindak selaku direktur artistik.

Keseruan terus berlanjut. Sebab, tak hanya warga Indonesia, warga Italia pun mendapat kesempatan tampil menyuguhkan kemampuan mereka dalam seni budaya Indonesia.

Ada gamelan Bali grup Puspa Sari 2.0 binaan KBRI Roma, yang dipimpin Prof. Giovanni Giuriati, dan juga grup pencak silat Garuda Academy Roma, pimpinan Simone Mondello.

Grup pencak silat Garuda Academy Roma, pimpinan Simone Mondello.DOKUMENTASI KBRI ROMA Grup pencak silat Garuda Academy Roma, pimpinan Simone Mondello.
Pertunjukan yang dipandu duet pembawa acara diaspora Indonesia Sean Silla dan Pinkan Mulia, mampu membuat para penonton terhibur.

Apalagi, rangkaian pertunjukan ini dikemas apik dalam konsep East meets West, yang memungkinkan pula warga asing merasakan sentuhan budaya mereka sendiri.

Lantas, kejutan kembali muncul di penghujung acara, saat Esti yang sudah berganti kostum berdansa dengan Alessio Specolizzi, diiringi irama waltz, rhumba, dan salsa.

Baca juga: Alunan Musik Indonesia Menggema di Pelataran Pantheon Roma

Tak ayal, para penonton pun ikut bergoyang. Terutama ketika tarian Mitreka Bawana kembali dibawakan secara interaktif bersama seluruh pengisi acara sebagai acara penutup.

.DOKUMENTASI KBRI ROMA .
Oh iya, resepsi diplomatik menyajikan kuliner Italia maupun kue dan jajanan pasar khas Indonesia di antaranya lumpia, bakwan, panada, martabak telur, bika ambon, onde-onde, dan lapis legit.

Baca juga: Ketika Hari Kartini Pun Dirayakan di Kota Roma...

Tamu undangan juga bisa menikmati sajian buah-buahan tropis nan eksotis. Ada mangga arummanis, mangga gedong gincu, mangga alpukat, nanas, dan manggis yang didatangkan langsung dari Indonesia.

Seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, dalam acara ini juga dipromosikan produk kopi single origin Indonesia, “Supresso”.

"Supresso" adalah produk kopi dari Indraco Group, yang sudah menjadi penghasil kopi sejak tahun 1971.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com