Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wayang for Student", Gapai Para Milenial Naik ke Pentas Wayang...

Kompas.com - 30/10/2019, 09:33 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Rafi Assidiqi Sudrajat (13) berdiri tegap. Dengan pakaian pentas wayangnya, ia memasang wajah jahat.

Kaya gini nih teh,” ujar Rafi sambil memperlihatkan ekspresi muka seramnya kepada Kompas.com diiringi gelak tawa orang-orang di sekitarnya, Selasa (29/10/2019).

Rafi adalah satu dari 21 siswa SMP Cisarua I yang dipilih untuk mengikuti program Wayang for Student.

Dalam program ini, selama dua bulan atau sekitar delapan kali pertemuan, Rafi mendapat pelatihan tentang wayang.

Mulai dari mengenali wayang, sejarah, nilai filosofis, jenis wayang, hingga berbagai pertunjukan yang ada dalam wayang.

Nah, dalam pementasan wayang orang ini, Rafi kebagian memerankan peran antagonis dalam salah satu tarian.

Rafi memang mengaku tidak asing dengan kata wayang. Di lingkungan rumahnya di Lembang, Bandung, rutin diadakan pertunjukan wayang.

Baca juga: Fakta Anak Zaskia Adya Mecca, Idap Asma hingga Gemar Bermain Wayang

Namun, dia tidak pernah tertarik dengan wayang. Ia belum pernah menonton atau pun penasaran dengan wayang.

Hingga program Wayang for Student ini hadir, ia menemukan konsep yang menarik dan membuat dia tertarik pada wayang.

“Saya suka seni, tapi tidak termasuk wayang. Nah sekarang saya juga suka wayang, saya ingin lebih banyak belajar soal wayang,” imbuh dia.

Hal senada disampaikan Rasnevertari Margareta.

Bocah perempuan 14 tahun ini mengaku tidak mengalami kesulitan saat harus menari memerankan salah satu tokoh pewayangan.

Sebagai orang yang aktif di sanggar tari, menari memang hobi dan menjadi kegiatannya sehari-hari.

Tapi soal wayang, ia belum mengenalinya. Dia menyebut, orangtuanya pun tidak pernah mengenalkan wayang.

Baca juga: Wayang Golek, Bisnis Sekarat di Tengah Gempuran Zaman

Meski begitu, kini Rasnevertari tertarik pada wayang. Ia diajari tentang seluk beluk wayang, cerita, dan makna dari cerita yang ada di pewayangan.

“Saya pun mempelajari gerakan tari baru. Dasarnya hampir sama dengan yang di sanggar, tapi ini lebih klasik,” imbuh dia.

Di luar itu, yang paling membuatnya bahagia adalah bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai sekolah.

Ia merasakan pentas di acara besar dan panggung yang mewah.

Executive Vice President CSR BCA, Inge Setiawati, selaku penyelenggara program Wayang for Student memberikan penjelasannya.

Dia menyebut, pergelaran “Jaya Perbangsa” ini melibatkan 140 pelajar, dan dinikmati 560 siswa serta guru dari tujuh sekolah di Bandung.

Para siswa dipilih karena memiliki bakat dan minat di bidang seni tari, drama, dan musik. Mereka berlatih untuk pergelaran Wayang for Student di masing-masing sekolah.

Tiap sekolah mendapatkan judul pementasan beragam, antara lain Rebutan Konta, Jabang Tutuka, Brajamusti Gugat, dan Gatotkaca Sabda Guru.

Ada pun tujuh sekolah yang terlibat di Bandung dan sekitarnya adalah, adalah SMA Negeri 1, SMA Negeri 7, SMA BPI 2, SMK Pelita, SMP AL FALLAH, SMP Negeri 1 Lembang, dan SMP Negeri 1 Cisarua.

Baca juga: Wayang Golek: Dakwah, Soekarno, hingga Bom Bali...

Inge mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mengenalkan wayang sejak dini kepada kaum milenial.

Apalagi pesan moral dalam wayang masih relevan dengan kehidupan sekarang.

Tak hanya itu, wayang dapat meningkatkan kecerdasan baik intuisi, emosi, perasaan, nalar, dan naluri.

Menurut catatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, wayang merupakan satu dari delapan elemen budaya yang masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak tahun 2003.

Wayang berpotensi mengembangkan budaya populer Indonesia.

Bahkan, wayang telah lama dikenal sebagai metode edukasi yang persuasif dan interaktif, dan bisa mendorong semangat kebhinekaan dan nasionalisme generasi muda.

Selain pementasan wayang, kegiatan ini menghadirkan workshop merakit wayang, kaparigelan dalang, dan pameran wayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com