Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2019, 08:47 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber D'marge

KOMPAS.com - Memiliki bentuk badan ideal memang menjadi dambaan banyak orang.

Jika itu tujuanmu, sejumlah pakar dan pelatih olahraga mungkin akan menyarankanmu untuk menghindari makanan cepat saji.

Namun, seorang pelatih nutrisi punya pendapat lain. Menurut dia, kita tetap bisa mengonsumsi makanan cepat saji kesukaan tanpa merusak diet yang dijalani.

Pelatih nutrisi Graeme Tomlinson (The Fitness Chef) menjelaskan pandangannya.

Tren makan bersih yang muncul dalam beberapa waktu terakhir ini mengubah hubungan kita dengan makanan.

"Tidak ada makanan yang membersihkan kita jika kita memakannya dan tidak ada makanan yang mengotori kita jika kita menikmatinya."

Baca juga: Awas, Sering Makan Fast Food Bisa Memicu Depresi pada Remaja

"Namun, selama bertahun-tahun, banyak selebritas dan buku resep sehat meyakinkan konsumen bahwa mereka akan 'ramping dan sehat' jika mengikuti pola makan sehat tersebut," kata Graeme.

Menurut dia, alih-alih berusaha untuk menyempurnakan asupan mikronutrien, sebaiknya kita mengevaluasi makanan yang kita nikmati secara lebih objektif.

Sebagai ilustrasi, ia membandingkan irisan kakao mentah (pengganti cokelat batangan versi sehat yang dipromosikan sejumlah selebritas influencer) dan cokelat batangan biasa.

"Makanan yang satu mungkin lebih bernutrisi, kaya serat, dan bahan makanan utuh dalam satu irisan, kalorinya hampir sama dengan tiga batang cokelat."

"Namun, yang satu diidolakan tanpa syarat sementara yang lain dipandang jahat, semata-mata karena dianggap tidak menawarkan gizi mikro yang sama," kata Graeme.

Ia menambahkan, mengonsumsi makanan berkualitas tentu sangat penting dan berkorelasi dengan penurunan lemak tubuh. Namun, tidak berarti kita bisa mendefinisikannya.

Hitung kalori

Terlepas dari jenis makanannya, yang perlu diperhatikan adalah kuantitas kalorinya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Graeme Tomlinson (@thefitnesschef_) on Oct 28, 2019 at 12:05pm PDT

Graeme kemudian mengunggah grafik untuk membantu para pengikutnya di Instagram untuk memahami makanan cepat saji mana yang lebih baik daripada yang lain.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Usai Menyantap Fast Food?

Misalnya, menuliskan kalori setiap makanan di McDonalds, seperti kentang goreng, hamburger, salad, dan lainnya, agar orang-orang mendapatkan gambaran kalori masing-masing makanan.

Sejumlah pihak mempertanyakan gaya makan Graeme ini.

Namun, sulit untuk menyangkal bahwa cara ini efektif. Sebab, beberapa penggemar memberikan komentar tentang nilai-nilai di balik pola makan ini.

"Ketika aku masih menghakimi makanan dengan label 'baik' dan 'jahat' aku berpikir aku akan makan berlebih jika makan makanan 'jahat' meskipun hanya sedikit."

"Namun kini tidak. Aku bisa makan apa pun yang aku mau, dan mulai lagi besok setelah mempelajari pola makan fleksibel, serta nilai-nilai kalori di setiap makanan yabg berbeda."

"Dan jika aku makan makanan 'jahat', aku tidak lagi menghakimi diriku sendiri dan akan menikmatinya tanpa perasaan menyesal," tulis seorang perempuan.

Nah, kini mungkin kamu bisa menikmati kentang goreng gurih kesayanganmu tanpa merusak dietmu.

Selamat mencoba!

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Graeme Tomlinson (@thefitnesschef_) on Oct 26, 2019 at 4:34am PDT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber D'marge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com