Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2019, 18:26 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Lebih penting lagi, tubuh manusia dibangun untuk membuang racun melalui proses alami dari hati dan ginjal.

Sebaliknya, jus yang berasal dari sayuran non-organik berisiko menyebabkan asupan lebih banyak racun termasuk pestisida.

Tidak ada bukti yang menunjukkan, bahwa berhenti mengonsumsi makan baik untuk detoks tubuh.

Diet jus tidak berkelanjutan

Diet jus biasanya didasarkan pada penurunan setidaknya 600 hingga 1.000 kalori setiap hari.

Strategi ini digunakan oleh orang-orang yang ingin menurunkan berat badan secepat mungkin dengan menyebabkan defisit kalori.

Ini tentu bukan hal baik untuk dilakukan berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama, karena diet jus memerlambat metabolisme dan menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi .

Diet jus tak cukup gizi untuk pengganti makanan

Jus umumnya kurang lemak dan protein, dan tidak cukup untuk menggantikan diet seimbang. Protein penting untuk membangun dan memelihara otot. Sedangkan, lemak sehat dibutuhkan untuk keseimbangan hormon dan menjaga energi.

Susu almond, alpukat, dan yogurt Yunani adalah beberapa pilihan yang bisa ditambahkan pada jus diet, agar tak kekurangan nutrisi.

Baca juga: Minum Jus Buah Setiap Hari Belum Tentu Sehat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com