Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2019, 11:58 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomenabunuh diri adalah masalah yang menjadi perhatian dunia, tak terkecuali Indonesia.

Di dunia, setiap tahunnya 800.000 orang meninggal karena bunuh diri, artinya dalam 40 detik satu orang meninggal karena bunuh diri.

Di Indonesia, 10.000 orang setiap tahunnya tewas karena bunuh diri, artinya setiap satu jam satu orang mati bunuh diri.

Setelah mengungkap data tersebut, Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Veranita Pandia menyebut, kasus bunuh diri sesungguhnya bisa dicegah dengan lima langkah.

Baca juga: Depresi dan Bunuh Diri di Indonesia Diprediksi Meningkat, Mengapa?

1. Kenali peringatan bunuh diri

Ada berbagai ciri peringatan bunuh diri.

Misalnya, berbicara tentang keinginan mengakhiri hidup, perasaan yang hampa/kosong, tidak memiliki harapan hidup, atau merasa tidak memiliki alasan untuk hidup.

Lalu, membuat rencana atau mencari jalan untuk mengakhiri hidup. Berbicara tentang rasa bersalah atau malu yang besar.

Veranita menyebut, peringatan itu bisa terlihat dalam diri yang merasa tak ada solusi untuk masalah hidupnya. Hingga merasakan perasaan nyeri yang tak tertahankan.

“Mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan maupun menggunakan obat-obatan terlarang. Tampak sangat cemas dan gelisah. Menarik diri dari keluarga dan teman-temannya,” tutur dia.

Begitu pun dalam pola tidur dan makan terjadi perubahan sangat drastis. Bisa menjadi sangat sering dan banyak atau tidak tidur sama sekali.

Ciri lainnya melakukan tindakan berbahaya, sering berpikir dan berbiacara tentang kematian, memperihatkan perubahan mood yang dratis, menyerahkan barang-barang penting.

“Bisa juga mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga dan teman-teman, meskipun tidak ada rencana pergi atau membuat surat wasiat,” tutur Vera.

Baca juga: Sulli dan Depresi yang Mendorongnya untuk Bunuh Diri

2. Lakukan sesuatu

Ketika menemukan hal dengan ciri di atas, jangan tinggalkan mereka sendiri.

Singkirkan benda-benda yang berpotensi digunakan untuk mencelakai diri, seperti benda tajam, tali, obat-obatan, cairan insektisida.

Lalu dengarkan mereka, dan jangan terburu-buru memberi nasihat.

Berikan empati -berusaha memahami-, tanyakan apa yang saat ini dirasakan dan alasan mereka ingin mengakhiri hidup.

“Jangan menyalahkan dan membanding-bandingkan masalah mereka dengan orang lain. Sarankan untuk meminta bantuan ahli -psikiater atau psilog-, dan dampingi,” ujar dia.

3. Sayangi diri sendiri

Sebagai manusia, seseorang sudah terbiasa untuk merawat tubuh. Tapi bagaimana cara merawat jiwa?

Salah satunya, sadari pengalaman hidup yang menyebabkan nyeri emosional seperti sedih, marah, merasa gagal, dan frustasi.

Jika tidak bisa menghilangkan penyebabnya, bisa berlatih untuk mengobatinya dengan berpikir positif, dan lakukan hal yang membutuhkan konsentrasi untuk mengalihkan perhatian.

“Nyeri emosional yang berlangsung lama dapat menyebabkan depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya,” ucap Vera.

Selanjutnya, terhubung dengan orang lain untuk mencegah kesepian dan keputusasaan. Misal, libatkan diri dalam komunitas yang positif.

Lalu luangkan waktu untuk relaksasi dengan aktivitas yang kita senangi.

Kemudian, makan makanan sehat dapat memperbaiki suasana hati dan meningkatkan energi seperti buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian.

Baca juga: Berkaca dari Sulli, Ini Cara Membantu Mereka yang Ingin Bunuh Diri

Langkah lainnya, kata Vera, tidur teratur dan cukup. Sebab, -tentu saja, kurang tidur bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.

Caranya atur waktu tidur, matikan televisi atau gawai satu jam sebelum tidur, tenangkan pikiran.

Lalu olahraga teratur dan menolong orang lain. Sebab menolong dapat mendatangkan perasaan bahagia.

Selanjutnya, kelola stres dengan baik. Jadikan stres sebagai motivasi dan kesempatan meningkatkan kekebalan tubuh.

Caranya dengan mengidentifikasi, lalu tulis pemicu yang bisa dan tidak bisa dikontrol.

Kemudian cari solusinya. Bila stres tidak dapat dikendalikan, maka seseorang bisa mengontrol bagaimana bereaksi terhadap kejadian tersebut.

Satu yang harus diingat, semua tidak harus dilakukan seorang diri. Jika mengalami kesulitan, hubungi orang yang dapat dipercaya untuk membantu.

Baca juga: Bukan Penyakit, Kenapa Bunuh Diri Bisa ‘Menular’?

4. Cari Bantuan

Kunci utama mencegah bunuh diri adalah dengan tetap terhubung dengan orang lain. Tetaplah berkomunikasi dengan teman-teman, sahabat, dan keluarga.

5. Sebarkan

Terakhir, sebarkan “Lima Langkah Pencegahan Bunuh Diri” ini kepada banyak orang. Sehingga akan makin banyak orang yang peka, -baik terhadap diri mereka sendiri, keluarga, atau pun juga orang di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com