Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, 6 Jenis Lemak Perut dan Cara "Menumpasnya"

Kompas.com - 04/11/2019, 13:51 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi banyak orang, lemak perut adalah yang paling sulit untuk dihilangkan.

Tidak hanya menyebabkan kenaikan berat badan, lemak perut juga membuat perut tampak lebih maju sehingga mengganggu penampilan.

Namun, banyak dari kita yang mungkin belum mengetahui bahwa ada beberapa jenis lemak perut yang disebabkan oleh berbagai faktor.

Berbeda jenis lemak tentu saja berbeda cara mengatasinya. 

1. Beer belly

Seseorang yang mengonsumsi terlalu banyak bir selama bertahun-tahun akan mengalami perubahan bentuk perut menjadi lebih besar.

Bir mengandung sekitar 180-500 kalori per takaran, tergantung jenis alkoholnya.

Bir dibuat dari hops -bunga dengan jenis kelamin betina yang dikeringkan dari pohon anggur hijau bernama Humulus Lupulus.

Nah, hops mengandung fitoestrogen atau komponen tanaman yang memiliki efek sama dengan hormon seks estrogen perempuan.

Meski belum terbukti, namun ada spekulasi bahwa fitoesteogen dalam bir berpengaruh terhadap cara tubuh menyimpan lemak perut.

Baca juga: Punya Perut Buncit? Kenali Penyebab dan Cara Mengecilkannya

Cara mengatasinya:

Kurangi minum bir setiap harinya hingga setiap minggunya akan membantu memangkas kalori dan berat badan.

Jika hal itu pun terasa sulit, maka cobalah pilih bir yang lebih rendah kalori.

Sebagai perbandingan, sebuah studi menemukan, segelas anggur merah baik untuk pencernaan dan bisa membantu menurunkan berat badan.

Meski begitu, perubahan pola hidup seperti memerbanyak olahraga serta memangkas asupan kalori dan makanan berlemak juga bisa membantu.

2. Setelah kehamilan

Kehamilan bisa memberi dampak yang sangat dramatis terhadap tubuh seorang perempuan, termasuk salah satunya pada area perut yang membesar.

Meskipun berhasil menurunkan berat badan hingga lebih dari enam kilogram pascapersalinan, kebanyakan perempuan mengalami kenaikan berat badan selama hamil.

Pemisahan perut juga dapat terjadi selama atau setelah kehamilan, yaitu ketika rahim yang tumbuh menyebabkan dua otot panjang yang bekerja paralel di perut menjadi terpisah satu sama lain.

Baca juga: 3 Tips Makan Sehat untuk Lenyapkan Perut Buncit

Cara mengatasinya:

Menurunkan berat badan setelah kehamilan cukup memakan waktu. Tubuh membutuhkan waktu pemulihan sebelum menjalani pola makan atau rutinitas olahraga baru.

Biasanya dokter merekomendasikan menunggu hingga pemeriksaan pascapersalinan, sekitar 6-8 minggu.

Mulailah dengan makan makanan sehat dan minum minimal delapan gelas sehari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Hindari makanan tinggi gula dan prioritaskan makanan tinggi serat karena akan membantu menurunkan berat badan sekaligus memberikan energi bagi tubuh.

Pembedahan mungkin perlu diperlukan untuk memperbaiki pemisahan perut yang disebabkan oleh kehamilan atau jenis ketegangan lainnya pada area perut.

3. Stres

Stres juga bisa menyebabkan masalah pencernaan, yang berujung pada area perut yang membesar.

Stres memicu peningkatan tingkat kortisol atau hormon stres sehingga berdampak pada penyimpanan lemak.

Masalah penyimpanan lemak biasanya terjadi pada area perut karena merupakan lemak yang paling sulit dihilangkan.

Stres juga bisa memicu peningkatan oksidasi lemak, proses yang memungkinkan lemak untuk dibakar menjadi energi.

Baca juga: Mengatasi Perut Buncit akibat Kebanyakan Alkohol

Cara mengatasinya:

Cobalah melakukan manajemen stres terlebih dahulu, misalnya dengan mengatur pernafasan, jalan kaki ringan, hingga meluangkan waktu untuk beristirahat.

Beberapa suplemen herbal juga diketahui mampu membantu menurunkan kadar kolesterol.

Meski begitu, jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Ahli gizi juga merekomendasikan konsumsi kacang-kacangan jika kamu merasa perutmu membesar karena stres karena kacang tinggi akan magnesium yang bisa menurunkan kadar kortisol.

Brokoli yang kaya asam folat juga baik untuk membantu menurunkan tingkat stres.

4. Faktor hormon

Salah satu efek samping menopause adalah kenaikan berat badan karena hormon yang fluktuatif.

Fakta baru menemukan bahwa penurunan kadar estrogen dapat mendorong kita untuk makan lebih banyak dan berolahraga lebih sedikit, menurunkan tingkat metabolisme dan meningkatkan resistensi insulin.

Kondisi ini membuat tubuh lebih sulit untuk berurusan dengan gula dan pati.

Hormon juga berdampak pada distribusi lemak.

Pertambahan berat badan perimenopause sering dikaitkan dengan penumpukan lemak di sekitar perut dan organ dalam, yang bertentangan dengan pinggul dan paha.

Baca juga: Tips Mudah Mengecilkan Perut Buncit

Cara mengatasinya:

Cobalah menerapkan pola makan rendah kalori selama dan setelah menopause karena jumlah kalori yang dibakar pada usia tersebut cenderung menurun.

Konsumsilah banyak protein untuk menjaga kita tetap kenyang, meningkatkan tingkat metabolisme dan mengurangi kehilangan otot.

Selain itu, kualitas tidur juga menjadi kunci menjaga berat badan yang sehat.

5. Perut kembung

Kembung adalah perasaan adanya tekanan yang membuat perut membesar dan lebih dari 70 persen orang mengalami ini.

Kondisi ini bisa disebabkan sejumlah hal, seperti sindrom iritasi usus, flatulence, penyakit celiac, peradangan usus besar, dan endometriosis.

Sensasi kembung bisa menyebabkan area perut seperti lebih membesar.

Pada kasus langka, kembung juga bisa menjadi gejala masalah serius, seperti kanker ovarium, maka ada baiknya jika berkonsultasi dengan dokter.

Cara mengatasinya:

Terapis nutrisi yang bekerja bersama Bio-Kult, Natalie Lamb mengatakan, pada umumnya mengonsumsi sari cuka sebelum makan bisa membantu memperlancar fungsi pencernaan.

Selain itu, usahakan untuk mengurangi gula dan karbohidrat sederhana serta mengonsumsi lebih banyak serat.

Baca juga: Bahaya Perut Buncit dan Cara Mengatasinya

6. Kelebihan berat badan

Berat badan berlebih biasanya disebabkan karena konsumsi kalori lebih besar daripada kalori yang dibakar melalui fungsi-fungsi tubuh dan aktivitas fisik.

Banyak orang mengalami perut membesar karena kelebihan berat badan atau menerapkan pola makan tinggi lemak dan sering makan manis.

Cara mengatasinya:

Meningkatkan aktivitas fisik adalah salah satu cara utama untuk menurunkan berat badan.

Kamu tak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di gym atau untuk lari hanya untuk menjaga kesehatan.

Cukup lakukan olahraga ringan selama 15 menit setiap harinya dan lakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil.

Pada intinya, memangkas konsumsi kalori adalah kunci untuk menurunkan lemak perut.

Pilihlah makanan tinggi serat dan protein karena keduanya bisa menjaga kita kenyang lebih lama.

Biji-bijian utuh juga bisa menambah manfaat untuk menghentikan lemak tersimpan di area perut dengan menurunkan kadar insulin dan kortisol dalam tubuh.

Biji-bijian utuh juga merupakan sumber energi rendah lemak yang dapat menyuntikkan cukup energi sepanjang hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com