KOMPAS.com - Bagi sejumlah orang, susu kerap dianggap sebagai "musuh" saat sedang menjalankan diet.
Padahal, susu memiliki sejumlah kebaikan, termasuk salah satunya sebagai sumber protein hewani yang baik.
Pakar gizi dari Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc menjelaskan beberapa dampak kesehatan yang mungkin terjadi akibat kurangnya protein hewani.
Beberapa di antaranya pertumbuhan yang terhambat dan mengakibatkan stunting, gangguan kognitif, anemia, gangguan kondisi fisik dan organ tubuh.
Lalu ada kualitas tulang, gigi, rambut dan kulit yang kurang baik, hingga memengaruhi emosi dan kesehatan mental seseorang.
Oleh karena itu protein hewani berkualitas dengan asam amino lengkap menjadi kebutuhan primer, serta bentuk investasi gizi dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
Baca juga: Riset Temukan Susu Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan
"Untuk hewani beberapa sumbernya antara lain daging, susu, unggas, makanan laut, dan lain lain."
Demikian kata Saptawati pada acara media workshop di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Setiap orang membutuhkan sekitar 10-35 persen asupan protein. Dengan beragam manfaat yang ditawarkan, tentunya sayang jika kita tidak melewatkan susu.
Lalu, adakah cara sehat konsumsi susu agar tak mudah gemuk?
Susu sebetulnya sangat mudah ditemukan di pasaran. Namun, kita perlu cermat dalam memilih karena banyak susu di pasaran, terutama susu kemasan, yang mengandung banyak gula.
"Kalau susu cair ada rasa cokelat, stroberi, dan lainnya itu pasti gulanya lebih tinggi dibandingkan yang plain," ujar dia.
Baca juga: Bahayanya Memberikan Susu ke Kucing Peliharaan
Hanya saja, beberapa orang terbiasa mengonsumsi susu berperasa sehingga tidak menikmati susu plain.
Namun, kita masih bisa mengonsumsi susu dengan rasa favorit asalkan mengurangi konsumsi gula pada makanan atau minuman lain.
Dalam sehari, usahakan konsumsi gula tidak melebihi 50 gram atau sekitar empat sendok makan.