Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Diabetes Meningkat, Waspadai Gejala Awalnya

Kompas.com - 05/11/2019, 19:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, penderita penyakit tidak menular terus meningkat. Salah satunya adalah diabetes.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi diabetes di tingkat nasional dari 1,5 persen pada 2013, menjadi 2 persen pada 2018.

Bahkan, berdasarkan data Sample Registration Survey Indonesia 2014, diabetes menjadi penyebab kematian terbesar nomor tiga di Indonesia dengan presentase sebesar 6,7 persen.

Selain meningkatkan risiko kematian, diabetes juga merupakan penyebab dari penyakit kardiovaskuler, penyakit ginjal, kebutaan, amputasi, dan disabilitas.

Baca juga: Sering Konsumsi Minuman Latte Tingkatkan Risiko Diabetes

Beberapa gejala awal diabetes bisa kita kenali sendiri. Salah satunya adalah 3P, yaitu polifagia (sering merasa lapar), polidipsia (sering haus), dan poliuria ( sering buang air kecil).

"Tanda awal biasanya yang klasik, yang sering ditemui 3P."

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid seusai kampanye ‘Deteksi Dini dan Batasi Gula Garam Lemak untuk Cegah Diabetes’ di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2019).

Lalu, dari mana kita tahu bahwa rasa lapar dan haus yang dirasakan sudah melebihi batas wajar? Cara sederhananya, kita bisa membandingkannya dengan perilaku makan atau minum rata-rata orang, atau bisa pula membandingkan dengan diri sendiri.

"Misalnya bulan lalu biasa saja makannya, kenapa sekarang bawaannya sedikit-sedikit lapar," ucapnya.

Sementara frekuensi buang air kecil yang tidak biasa pada umumnya terjadi di malam hari, ketika seseorang bangun dari tidur hanya untuk buang air kecil.

"Kalau siang biasanya aktivitasnya sibuk, jadi tidak terlalu perhatian. Malam aktivitas sedikit baru sadar kok malam sering bangun untuk pipis sampai tiga-empat kali," ucap Dwi.

Baca juga: Awas, Penderita Diabetes dan Hipertensi Jangan Tidur Kurang dari 6 Jam

Jika menemukan adanya gejala-gejala tersebut pada keluarga atau diri kita sendiri, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter karena ada pula beberapa penyakit lain yang memiliki gejala serupa.

Di luar 3P, gejala tidak khas yang mungkin terlihat ketika seseorang menderita diabetes, misalnya perubahan berat badan drastis dan kondisi khusus lainnya.

"Untuk tahap lebih lanjut mungkin ada luka yang sulit sembuh, pada laki-laki impotensi, tapi itu relatif jangka panjang. Yang awal 3P," kata dia.

Untuk itu, pentingnya mencegah diabetes sejak dini, seperti olahraga teratur, konsumsi makanan sehat dan seimbang, menghindari merokok, istirahat cukup, hingga mengontrol kadar lemak dan tekanan darah.

Baca juga: Cerita Nick Jonas Nyaris Koma karena Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com