Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2019, 17:30 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stres seolah menjadi hal yang banyak dialami masyarakat saat ini. Namun, kebanyakan dari kita tidak tahu batasan stres yang masih dapat ditoleransi.

Mungkin kita berpikir selama masih bisa bangun tidur, beraktivitas, dan melakukan kegiatan lainnya maka kita masih baik-baik saja.

Padahal, faktanya bisa saja sebaliknya. Namun, kita tidak pandai untuk mengenali kondisi mental kita sendiri.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda peringatan bahwa stres yang kita alami sudah memerlukan penanganan khusus.

Baca juga: Perempuan Tiga Kali Lebih Rentan Stres daripada Laki-Laki, Mengapa?

Berikut tanda-tanda yang perlu kamu waspadai, mulai dari psikologis hingga tanda-tanda fisik, untuk mengetahui apakah tingkat stres yang kamu alami sudah cukup parah.

1. Tanda psikologis stres

- Ketidakmampuan konsentrasi atau mengambil keputusan sederhana.

- Kesulitan mengingat.

- Mudah terdistraksi.

- Merasa kurang kreatif.

- Berpikiran negatif.

- Mudah khawatir.

- Depresi dan cemas.

- Mudah celaka.

- Insomnia, dan

- Merasa lelah meskipun sudah tidur cukup.

Baca juga: Perhatikan, 5 Cara Atasi Stres di Tempat Kerja

2. Tanda emosional stres

- Mudah sedih.

- Mudah marah.

- Suasana hati mudah berubah.

- Sangat sensitif terhadap kritik.

- Merasa defensif.

- Merasa di luar kontrol.

- Kurang motivasi.

- Marah dan frustrasi, dan

- Kurang percaya diri.

3. Tanda fisik stres

- Merasa sakit.

- Otot tegang.

- Sering menggertakkan gigi (bahkan menyadari rahang sakit di pagi hari).

- Alergi/ruam/iritasi kulit.

- Konstipasi atau diare.

- Mengalami kenaikan atau penurunan berat badan.

- Gangguan pencernaan atau heartburn.

- Bisul.

- Bengkak tenggorokan.

- Kesemutan.

- Pusing.

- Mual.

- Mengalami serangan panik.

- Lelah fisik.

- Kehilangan libido, dan

- Perubahan pola menstruasi.

Baca juga: 9 Makanan dan Minuman Penangkal Kecemasan dan Stres

4. Tanda perilaku stres

- Enggan meluangkan waktu untuk relaksasi atau bersenang-senang.

- Peningkatan konsumsi alkohol, merokok, kafein, dan menggunakan obat-obatan.

- Bekerja dalam durasi panjang.

- Manajemen waktu buruk.

- Standar kerja buruk.

- Perubahan penampilan.

- Menarik diri dari kehidupan sosial.

- Sembrono.

- Kerap mengalami ledakkan amarah.

- Gugup, dan

- Kerap berbohong.

Jika kamu mengalami salah satu dari gejala-gejala tersebut, artinya stres yang kamu alami mungkin sudah di luar batas wajar dan kamu mungkin berada di ambang kelelahan.

Cobalah bicara dengan atasanmu sesegera mungkin untuk membicarakan perubahan apa yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat stres yang dirasakan. Pergilah ke dokter jika merasakan gejala fisik, mental atau emosional yang kamu rasakan.

Prioritaskan kesejahteraan diri dan mengurangi stres. Artinya, kamu perlu tidur cukup, mengatur pola makan dengan baik, dan memerhatikan manajemen waktu, sehingga kamu bisa meninggalkan kantor untuk beristirahat.

Kamu juga bisa mencoba olahraga mental seperti meditasi.

Baca juga: 7 Cara Sederhana Mengatasi Stres dan Kecemasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com