Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tanda Orang yang Berjuang Mengatasi "High-Functioning Anxiety"

Kompas.com - 10/11/2019, 19:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Banyak orang yang salah paham bila bicara tentang High-Functioning Anxiety yang merupakan kecemasan yang bisa dialami orang yang tampak sukses dalam pekerjaan, atau rumah tangga, namun sebenarnya terus mengalami rasa cemas.

Gangguan kecemasan ini memang tak termasuk dalam gangguan mental, namun bisa memengaruhi kehidupan penderitanya.

Psikolog dari Australia, Suzanne Leckie, mengatakan kecemasan dapat mempengaruhi orang yang berbeda dengan cara yang berbeda. 

“Terkadang orang-orang dengan kecemasan secara tidak sengaja mengecilkan dunianya sendiri dengan menghindari kegiatan yang bisa memicu kecemasan mereka. Kadang-kadang kecemasan dapat memotivasi orang untuk berusaha lebih keras di semua aspek kehidupan mereka,” ujar Leckie.

Dia mengatakan bahwa mereka yang hidup dengan High-Functioning Anxiety dapat dianggap oleh orang lain sebagai berorientasi pada pencapaian, perfeksionis, dan bermotivasi tinggi.

"Realitas mereka sendiri cenderung menjadi salah satu pemikiran untuk selalu berkompetisi, gelisah dan perasaan bahwa mereka tidak pernah cukup melakukan sesuatu," kata Leckie.

Gejala-gejala kecemasan yang biasa hadir bagi mereka yang hidup dengan high-functioning anxiety, termasuk pemikiran bencana, kekhawatiran yang berlebihan dan sifat lekas marah.

"Perbedaan dengan high-functioning anxiety dengan kecemasan biasa adalah, bahwa orang yang mengalami ini mungkin merasakan keinginan untuk mencapai lebih banyak sebagai cara untuk mengelola ketakutan dan keraguan mereka," kata Leckie.

Baca juga: 7 Cara Sederhana Mengatasi Stres dan Kecemasan

Jika ini kedengarannya seperti hal yang sedang kamu alami, berikut adalah beberapa tanda lain yang mungkin tampak.

1. Orang bilang kamu perfeksionis "Tipe A"

Di tempat kerja, di rumah, dalam hubungan atau di tempat gym, kamu selalu berusaha untuk sempurna dalam melakukan apapun. Harapan-harapan yang tidak realistis ini sering kali disertai dengan ketakutan yang sangat besar untuk tidak mencapai harapan tersebut.

Kamu sering memiliki mentalitas 'semua atau tidak sama sekali' - ‘jika saya bukan yang terbaik, maka saya adalah yang terburuk '.

2. Menunjukkan pola kontrol

"Perfeksionisme" ini dapat bermanifestasi dalam mengendalikan kebiasaan dan rutinitas yang ketat. Kamu bisa sangat menyalahkan dirimu sendiri gara-gara melewatkan sesi latihan di pusat kebugaran, atau menggunakan warna yang salah saat menghadapi rapat penting.

3. Selalu sibuk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com