Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Istri Menperin Loemongga Haoemasan Ajarkan Anak Investasi Emas

Kompas.com - 11/11/2019, 17:13 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Loemongga Haoemasan kini lebih dikenal sebagai pengusaha properti sekaligus istri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Namun, jauh sebelum menjadi pengusaha, Loemongga sudah meniti karir di berbagai bidang. Mulai menjadi model, presenter televisi, hingga bekerja di bank.

Tahu betul rasanya sulit mencari uang, Loemongga rajin mengajarkan ketiga putranya berinvestasi.

Hal itu dimulai dari hal sederhana seperti mengurangi pembelian barang-barang yang tidak perlu.

"Saya dari dulu kerja jadi tahu benar cari uang, gajian dari awal kerja, dapat gaji seminggu habis. Jadi ke anak sudah diterapkan, beli yang perlu-perlu saja."

Hal itu diungkapkan Loemongga seusai menghadiri peluncuran logam mulia "Waris" di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).

Perempuan yang kini menjabat Presiden Direktur Asiana Group itu juga mengajari konsep bunga yang didapat saat menabung di bank kepada tiga putranya.

Seiring bertambahnya usia sang anak, Loemongga meyakini mereka bisa semakin mandiri dalam berinvestasi. Terlebih dua putranya tengah menganyam pendidikan di bidang ekonomi.

"Jadi mereka sendiri kayaknya sudah cari tahu investasi bagaimana, yang high risk high return bagaimana," ucapnya.

Baca juga: Mengenal Loemongga, Model Cantik Istri Calon Menteri Agus Gumiwang

Investasi emas batangan

Loemongga juga terbiasa sejak kecil berinvestasi emas batangan. Selain memang diajarkan oleh sang ibu, menurutnya nilai emas relatif stabil termasuk untuk kondisi saat ini, di mana kondisi ekonomi belum begitu stabil.

Karena ketiga anaknya adalah laki-laki, perempuan kelahiran 6 September 1973 itu memilih emas batangan ketimbang perhiasan.

"Dalam jangka panjang emas relatif stabil," kata dia.

Meski begitu, menhrut Loemongga emas bukanlah cara berinvestasi untuk keuntungan dalam jumlah besar melainkan lebih kepada simpanan.

"Tapi kalau lihat historically kan tidak pernah naik dahsyat jadi lebih ke penyeimbang investasi harta," ucap Loemongga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com