KOMPAS.com – Umur dan kematian sesorang memang rahasia ilahi. Namun, pada dasarnya merokok merupakan penyebab kematian yang paling bisa dicegah. Ini karena satu dari lima kematian di Amerika diakibatkan oleh rokok.
Zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak sel darah. Zat bersifat toksik itu juga merusak fungsi jantung dan struktur serta fungsi pembuluh darah. Akibatnya, kita beresiko mengalami penumpukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis).
Lama kelamaan, plak tersebut akan membuat pembuluh darah menyempit sehingga aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi penting ke jantung dan seluruh bagian tubuh terhambat. Bayangkan seperti selang air yang permukaan dalamnya tertutup oleh kotoran yang terus menebal sampai alirannya menjadi kecil.
Baca juga: Tetap Berbahaya, Ini Dampak Rokok Elektrik untuk Kesehatan
Merokok bukan hanya memicu timbulnya plak, tapi juga meningkatkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, dan membuat risiko darah mengental lebih tinggi.
Kebiasaan merokok, dikombinasikan dengan faktor risiko lain seperti kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan kegemukan, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Walau kita berdalih bukan perokok berat, nyatanya orang yang hanya merokok sesekali juga tak luput dari efek negatif rokok.
Kabar baiknya, setelah kita berhenti merokok, risiko terkena penyakit jantung atau hipertensi akan menurun. Setelah 1-2 tahun berhenti merokok, risikonya makin rendah lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.