Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2019, 11:06 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Tak sedikit orangtua yang khawatir saat melihat bayinya cegukan dan beberapa bahkan mencoba berbagai cara untuk menghentikannya.

Tetapi para peneliti menyarankan, orangtua sebaiknya membiarkan itu terjadi karena rupanya cegukan memiliki manfaat kesehatan yang mengejutkan.

Sebenarnya, bayi mulai mengalami cegukan dari di dalam rahim. Perkiraan menunjukkan, bahwa pada bayi prematur menghabiskan 1 persen dari waktu mereka untuk cegukan atau hingga 15 menit sehari.

Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Neurophysiology, menunjukkan bahwa cegukan mendukung perkembangan otak pada bayi baru lahir. Cegukan memicu aliran sinyal otak yang bisa membantu bayi belajar mengatur pernapasan.

"Alasan mengapa kita cegukan tidak sepenuhnya jelas, tetapi mungkin ada alasan perkembangan, mengingat bahwa janin dan bayi baru lahir begitu sering cegukan," kata Kimberley Whitehead, ketua penulis penelitian dan rekan penelitian di University College London.

Baca juga: Mengapa Bayi Tak Boleh DIberi Madu

Para peneliti menganalisis aktivitas otak pada 13 bayi baru lahir di bangsal neonatal. Tim menggunakan electroencephalography (EEG) untuk mengamati otak setiap bayi dan menempatkan sensor gerakan pada torso mereka untuk merekam cegukan mereka.

Mereka menemukan, cegukan menyebabkan kontraksi otot diafragma. Perubahan fisik ini memicu gelombang otak di korteks otak.

Serangkaian cegukan menyebabkan gelombang besar, yang kemudian memungkinkan otak untuk menghubungkan suara "hic" dengan kontraksi otot diafragma.

"Aktivitas yang dihasilkan dari cegukan kemungkinan membantu otak bayi untuk belajar bagaimana memonitor otot-otot pernapasan, sehingga pada akhirnya pernapasan dapat dikontrol secara sukarela dengan menggerakkan diafragma ke atas dan ke bawah," jelas Lorenzo Fabrizi, penulis studi senior dari University College London.

"Ketika kita dilahirkan, sirkuit yang memproses sensasi tubuh tidak sepenuhnya berkembang, sehingga pembentukan jaringan semacam itu merupakan tonggak perkembangan penting bagi bayi baru lahir."

Sebuah studi sebelumnya oleh Fabrizi dan rekan-rekannya mengatakan, ketika bayi menendang rahim, mereka mungkin sedang membuat "peta mental" dari tubuh mereka sendiri.

Penelitian terbaru mendukung temuan sebelumnya, bahwa aktivitas tertentu di dalam rahim dan setelah kelahiran berkontribusi pada pengembangan koneksi otak pada bayi.

Whitehead mengatakan, cegukan pada orang dewasa umumnya dianggap menjengkelkan. Tetapi bisa jadi itu adalah sisa dari masa bayi ketika memiliki fungsi penting di masanya.

Baca juga: 7 Produk Bayi yang Harus Diwaspadai demi Keselamatan Si Kecil

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com