BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BCA

Di Spanyol Jam Istirahat Bisa Dipakai Buat Tidur, Indonesia?

Kompas.com - 16/11/2019, 13:15 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Waktu menunjukkan tepat pukul 12.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), tapi Rani (25) masih enggan beranjak dari kursi kantornya.

Entah mengapa hari itu ia begitu malas pergi makan siang, melanjutkan menonton film lewat komputer jinjing jauh lebih menarik baginya.

Lagi pula, dari ruangannya yang berada di lantai 30 menuju lantai dasar gedung bisa menghabiskan waktu hampir 15 menit sendiri. Itu pun belum terhitung waktu perjalanan ke tempat makan dan perkara antriannya.

Bahkan, wanita yang bekerja sebagai tenaga pemasaran bank swasta tersebut acap kali makan buru-buru lantaran dikejar waktu. Alhasil, ia pun tak dapat menikmati waktu istirahatnya.

Di Indonesia, jam istirahat memang dibuat tidak terlalu panjang. Durasinya diatur oleh kebijakan perusahaan, biasanya berkisar antara 30 menit sampai satu jam. Toleransi waktu biasanya ada pada hari Jumat, barulah perusahaan melonggarkan durasi istirahat menjadi satu setengah jam.

Meskipun diatur perusahaan, sebenarnya beda negara beda pula perlakuan dan aturan soal istirahat karyawan. Disadur dari Reader Digest, Senin (8/10/2018), beberapa negara memberlakukan jam istirahat lebih panjang. Berikut ulasannya.

Spanyol

Bisa jadi Anda iri dengan para pekerja di negara Spanyol. Pasalnya, sebagian besar perusahaan di sana menyediakan waktu istirahat selama tiga jam yang dimulai dari pukul dua siang.

Bahkan, ketika musim panas perusahaan di Negeri Matador tersebut memberi kesempatan karyawannya untuk menjalani tradisi siesta alias tidur siang.

Akan tetapi, sebagai gantinya para karyawan yang mengambil kesempatan siesta harus pulang lebih telat, yakni pukul delapan malam.

Yunani

Sama seperti di Spanyol, perusahaan di Yunani juga menerapkan hal serupa, yakni waktu istirahat tiga jam dan tradisi tidur siang.

Bahkan, saking lamanya waktu tersebut, tak sedikit pekerja menyempatkan diri pulang ke rumah untuk makan siang dan kembali ke kantor pada pukul lima sore.

Perancis

Perancis menetapkan waktu istirahat selama dua jam, yakni dari jam dua siang hingga empat sore. Peraturan ini tak hanya berlaku bagi pekerja kantoran, tapi juga para murid sekolah.

Bahkan, jika Anda berkunjung ke sana, Anda akan mendapati toko-toko tutup pada jam-jam tersebut.

ilustrasi memanfaatkan waktu istirahat kantor untuk tidurFreepik ilustrasi memanfaatkan waktu istirahat kantor untuk tidur

Cina

Para pekerja di negara ini menerima jatah istirahat selama dua jam yang dimulai pada pukul 12.00.

Umumnya, para karyawan akan menghabiskan satu jam pertama untuk makan siang. Sisanya, digunakan untuk tidur siang, sebagaimana yang dianjurkan oleh perusahaan.

Tujuannya, agar para pekerja tersebut dapat memulihkan kondisi tubuh dan menjaga produktivitasnya saat kembali bekerja. 

Brazil

Serupa dengan di Cina, para pekerja di Brazil pun mendapat jatah istirahat siang selama dua jam. Mereka juga tahu benar cara memanfaatkan waktu tersebut dengan baik, terutama ketika mereka memiliki agenda rapat di luar kantor.

Seolah tak ingin melewatkan waktu makan siang, para pekerja tersebut biasanya akan menjadwalkan rapat pada pukul 10.30 hingga 11.00 siang. Dengan begitu mereka bisa memangkas waktu perjalanan ke restoran.

Italia

Italia merupakan salah satu negara paling sehat di dunia. Ini terjadi tak hanya dari pola konsumsi makanan sehat, masyarakat di sana pun cenderung santai dalam menjalani hidup.

Bagi orang Italia, makan siang merupakan hal yang penting. Itulah mengapa rata-rata pekerja di sana menghabiskan waktu satu setengah jam untuk melakukan aktivitas tersebut.

ilustrasi antri di kasirFreepik ilustrasi antri di kasir

Ada siasatnya

Dibandingkan dengan negara-negara tersebut, Indonesia termasuk yang punya jam istirahat pendek, Itulah kenapa kondisi seperti Rani–ilustrasi pada cerita di atas-kerap ditemui.

Bila dihitung-hitung, durasi makan siang sendiri mungkin hanya 20-30 menit. Sebab, waktu satu jam belum dipotong dengan lama waktu jalan ke tempat makan.

Belum lagi saat menghadapi kondisi antrean kasir yang panjang karena waktu istirahatnya sama dengan banyak orang.

Ingat, proses transaksi di kasir jadi satu di antara faktor yang paling menghabiskan waktu. Itulah kenapa, antrean kasir kerap jadi satu yang perlu diperhitungkan dengan matang.

Apalagi, transaksi di kasir ada prosesnya. Pertama, pelanggan harus mulai mencari sejumlah uang tunai, lalu kasir melakukan input transaksi, hingga mencarikan uang kembalian.

Meski demikian, bukan berarti kita – orang orang yang punya waktu jam istirahat pendek itu – tak bisa menyiasatinya.

Dengan kondisi semacam itu, mesti ada solusi praktis #antiribet yang setidaknya membantu meminimalisir antrean tersebut. Hal ini bisa dimulai dari diri Anda sendiri.

ilustrasi metode pembayaran QR code di aplikasi Sakukudok. BCA ilustrasi metode pembayaran QR code di aplikasi Sakuku

Segala keribetan transaksi sebenarnya bisa #dibikinsimpel apabila Anda memiliki aplikasi Sakuku, di mana pembayaran atau transfer dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena adanya teknologi Quick Respons (CR) code. Tinggal scan, beres.

Dengan adanya teknologi QR code di aplikasi Sakuku, maka bukan tak mungkin waktu istirahat yang tadinya terasa pendek, jadi sedikit longgar.

Bagaimana? Sudah siap jadi generasi simpel #antiribet?

Unduh Sakuku sekarang juga di sini dan cek info selengkapnya di sini.

 


komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com