Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemampuan Matematika Anak Perempuan Tak Kalah dengan Laki-laki

Kompas.com - 19/11/2019, 10:31 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Healthline

 

KOMPAS.com - Ada banyak perbedaan antara laki-laki dan perempuan, termasuk dalam hal penguasaan matematika. Selama ini, skor nilai anak laki-laki untuk bidang matematika selalu lebih tinggi dibanding anak perempuan.

Selain itu, laki-laki juga cenderung lebih memilih jurusan kuliah yang banyak terkait dengan hitungan dan juga kariernya.

Kebanyakan orang menilai memang ada perbedaan biologi yang membuat kemampuan matematika laki-laki "lebih unggul", tetapi para pakar meyakini bahwa faktor sosial budaya berperan lebih besar.

Hasil penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Science of Learning, menemukan, sejak awal kemampuan matematika anak laki dan perempuan sebenarnya sama.

Hasil pemindaian otak dan tes nilai pada 104 anak berusia 3-10 tahun juga menemukan tidak ada perbedaan signikan dalam hal nilai.

"Kami melihat otak anak-anak berfungsi sama tanpa melihat gender," kata peneliti senior Jessica Cantlon PhD.

Walau begitu, faktor hormonal setelah pubertas dan faktor biologi lainnya ketika anak memasuki masa remaja mungkin berpengaruh pada perkembangan kognitif, yang berkontribusi pada kesenjangan kemampuan matematika.

Baca juga: Agar Anak Tak Benci Matematika

Selain itu, stereotipe negatif dan faktor sosial budaya lain juga membuat anak perempuan semakin menjauh dari bidang-bidang pekerjaan yang terkait matematika.

"Stereotipe yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa anak perempuan kurang pintar dalam bidang matematika dan sains," kata Bettina Casad PhD, pakar bidang perilaku dan neuroscience.

Hal itu membuat anak perempuan harus melawan stereotipe budaya dan menimbulkan kecemasan yang akhirnya membuat mereka kurang bisa menunjukkan performa terbaiknya saat mengerjakan matematika.

Kecemasan orangtua dan guru terhadap matematika juga akan memengaruhi anak-anak.

"Ketika kita merasa cemas saat mengerjakan matematika, merasa tidak yakin dengan kemampuan sendiri, anak akan memperhatikan dan ini membentuk minat dan pencapaiannya," kata psikolog Jane Hutchison.

Untuk membantu anak perempuan mencapai potensi maksimalnya di bidang matematika, orangtua dan guru seharusnya mengubah pola pikir.

Ubahlah pemikiran bahwa kemampuan matematika adalah sesuatu yang sudah tetap, tetapi bisa dikembangkan lewat dukungan dan latihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com