KOMPAS.com - Berawal dari tugas mata kuliah Integrated Business Experience, sembilan mahasiswa Sekolah Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat "Boenkus".
"Boenkus" adalah pembungkus makanan berbahan beeswax wrap. Bahan tersebut bisa digunakan berulang-ulang selama satu tahun -tergantung pemakaian dan perlakuan.
“Ini digunakan untuk mengganti plastic wrap. Kalau plastik, sekali buang. Kalau ini bisa dipakai berulang kali tinggal dicuci saja.”
Baca juga: Selain Jadi Bahan Bakar Pabrik Tahu, 4 Cara Lain Kelola Sampah Plastik
Begitu ujar salah satu pendiri "Boenkus", Kezia Nathania Tanzil kepada Kompas.com di Bandung, belum lama ini.
Tak hanya itu, beeswax wrap ini bisa membuat makanan lebih tahan lama.
Setelah beberapa hari, alpukat yang dibungkus memiliki kualitas jauh lebih bagus dibanding yang tidak dibungkus.
Beeswax wrap juga bisa dipasang di atas gelas dan mangkuk berisi air ataupun sayur. Ketika gelas di balik, air tidak akan tumpah.
Baca juga: Gaya Kelly Tandiono, Pakai Busana dari Botol Plastik Bekas
“Beeswax ini bisa menjadi alternatif untuk plastik dan cling wrap yang sifatnya natural dan reusable food wrapping. Bahannya campuran beeswax, organic oils, dan organic cotton," kata dia.
Ada Human Life, Color Brush, Tropical Fruit, Food, dan lainnya.
Ada pula motif untuk edisi khusus yang limited edition seperti Natal, Lebaran, Women's day, Animal wildlife, serta desain kolaborasi, Chic and darling juga Sagaleh.
Untuk yang edisi khusus, harganya dijual Rp 120.000. Sedangkan, yang biasa Rp 100.000. Harga tersebut terbilang murah.
“Di Australia harga satu lembarnya 40 dollar Australia. Di kami cukup Rp 100.000,” ucap dia.
Itulah mengapa, ada reseller "Boenkus" yang memasarkannya ke Australia. Bahkan ada costumer Estonia, Eropa, yang mengontak dan menyatakan ketertarikannya memasarkan "Boenkus".
Baca juga: Nantikan, Sepatu Exodos57 “Bahaya Sampah Plastik” di Bali